Sabtu, 02 Februari 2019 14:13
Kakek Hakim (72), warga Jalan Pendidikan, Kelurahan Bukit Harapan, Kecamatan Soreang, Kota Parepare.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Malang nian nasib Hakim (72), warga Jalan Pendidikan, Kelurahan Bukit Harapan, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan. 

 

Di usianya yang telah senja, kakek ini harus hidup sebatang kara di sebuah gubuk berukuran 2x3 meter di lahan milik warga.

Ya, kakek yang akrab disapa Haking ini tinggal di gubuk yang telah dianggap sebagai istanannya, beratapkan seng bekas, berdinding terpal bekas dan bilah bambu yang melindunginya dari hujan dan panas selama 30 tahun terakhir di lahan milik salah seorang warga.

“Ya disyukurin saja apa yang ada, meskipun saya menumpang disini,” kata Hamkim saat ditemui Rakyatku.com, Sabtu (2/2/2019).

 

Hakim dulunya merantau ke Kalimantan dan bekerja di sebuah perusahaan. Namun setelah diputus kontrak, Hakim menjadi pengangguran. Kini untuk makan, Hakim mengaku hanya berharap belas kasih warga disekitar tempat tinggalnya, karena dia sudah tidak kuat bekerja. 

“Tadi juga ada pelajar yang membawakan saya nasi bungkus dan air botol,” bebernya.

Sebenarnya, Hakim memiliki keluarga di Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah. Dirinya ingin sekali kembali ke kampung halaman dan berkumpul dengan kerabat disana.

“Tapi tidak tahu mau dapat uang dari mana, saya juga sudah tidak tahu apakah mereka masih ada atau telah meninggal,” ungkapnya. 

Ironisnya, sejak tinggal dan menjadi warga Kota Parepare, Hakim mengaku belum pernah sekalipun mendapatkan bantuan dari Pemerintah.

“Jangankan seliter, sebiji beras pun tidak pernah dapat dari pemerintah, atau bantuan lain juga tidak pernah,” katanya sambil memperlihatkan KTP Parepare-nya.

TAG

BERITA TERKAIT