RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dinas Sosial Kota Makassar melihat anak jalanan (anjal) yang tersebar di Makassar perlu dibasmi, namun juga perlu disediakan wadah bagi mereka untuk tetap bisa hidup layak.
Kepala Dinas kota Makassar, Iskandar Lewa, mengatakan anak jalanan, pengemis, preman, pak ogah, dan lain-lain menurutnya punya hak untuk hidup dan bisa sukses di masa depan. Setelah dirazia, mereka juga harus ditempatkan di tempat yang layak setara dengan masyarakat pada umumnya.
Iskandar berujar, anak jalanan adalah sebuah masalah sosial di Lota Makassar dan menjadi tantangan bagi pemerintah khususnya Dinas Sosial. Namun, perlu disampaikan bahwa membasmi atau membenahi mereka itu tidak akan maksimal jika pemerintah tidak membuat sebuah wadah. Pihaknya percuma melakukan razia, dibawa ke kantor, setelah itu tidak tahu akan dikemanakan akhirnya dilepaskan.
"Jadi tidak memberikan efek jera kepada anak jalanan tersebut. Namun alhamdulillah, meskipun Pak Danny (Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto) akan berakhir masa jabatannya beliau tetap memperhatikan Kota Makassar dengan memberikan restu untuk menggunakan lahan di Tamalanrea depan Stimik Dipanegara yang merupakan aset pemerintah seluas 5 hektare dan insyaallah akan kita bangun semacam Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) yang di dalamnya sudah terintegrasi," jelas Iskandar kepada Rakyatku.com, Jumat (2/1/2019).
Dinas Sosial mengaku sudah menyampaikan ke Wali Kota Makassar dan anggaran pengadaan pondok tersebut sebesar Rp12,5 miliar dan sudah masuk dalam program perencanaan 2019.
Rencana pembangunan pondok tersebut akan dapat menampung para anak jalanan di Makassar agar kota ini menjadi kota yang masyarakatnya mandiri dan tidak dipandang sebelah mata oleh siapapun. Pondok tersebut nantinya anak jalanan tersebut akan dibina dan diberikan kehidupan layak.
Dia berharap, fisik bangunan pondok tersebut bisa selesai, tenaga pengasuh juga bisa ditempatkan, dan pihaknya akan tetap kerja sama dan komunikasi dengan sekolah-sekolah ilmu sosial yang mendampingi mereka.