Jumat, 01 Februari 2019 20:31
Foto: Dok Tim SAR.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, BONE - Pencarian korban KMP Misima bernama Megawati (27) yang nekat terjun ke laut di Perairan Teluk Bone pada 25 Januari lalu dihentikan dan dinyatakan hilang, Jumat (1/2/2019).

 

Sebelumnya, tim SAR Gabungan telah mencari selama 7 hari sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), namun hasilnya masih nihil. Untuk itu terpaksa dihentikan.

"Sesuai SOP hari ini adalah hari ketujuh dan hari terakhir pencarian terhadap korban, namun sayangnya masih nihil," kata Koordinator Basarnas Bone Andi Sultan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Tim Sar Gabungan yang terdiri dari 1 tim Basarnas, 1 tim Bromob Batalyion C, 1 tim BPBD, ASDP, OPP, Polairut, dan Polsek Bajoe talah melakukan pencarian dari titik lokasi jatuhnya korban bahkan hingga ke pesisir, namun tidak juga membuahkan hasil. 

 

"Pencarian dilakukan dengan menggunakan 3 perahu karet milik Basarnas dan BPBD, 1 kapal motor Polairud, dan 1 kapal motor lagi milik Basarnas," tuturnya.

Meski pencarian telah dinyatakan dihentikan, tim sar gabungan tetap membuat posko terpadu untuk menunggu kabar apabila ada nelayan atau masyarakat yang melihat korban, maka Tim SAR Gabungan akan segera melaksanakan evakuasi.

"Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam melakukan pencarian, dan apabila ada nelayan atau masyarakat yang menemukan korban harap melapor di posko SAR di Bajoe," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Megawati wanita kelahiran 1991 ini nekat melompat ke laut di Perairan Teluk Bone yang di mana pada saat itu dia menumpangi KMP Misima dari Pelabuhan Bajoe menuju Pelabuhan Kolaka. Korban diduga mengalami depresi berat setelah teleponan dengan seseorang kemudian nekat terjun ke laut.

TAG

BERITA TERKAIT