Jumat, 01 Februari 2019 17:56
Ilustrasi
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MUMBAI - Seorang pria berusia 27 tahun di Mumbai, India, berencana membawa orang tuanya ke pengadilan, karena membawanya ke dunia ini tanpa persetujuannya. 

 

Dia memegang kepercayaan yang disebut anti-natalisme, yaitu bahwa manusia dianggap sebagai kekuatan yang merusak bumi, dan itu salah untuk bereproduksi, terutama jika anak tidak setuju untuk dilahirkan.

“Saya ingin memberi tahu semua anak, bahwa mereka tidak berhutang apa pun kepada orang tua mereka. Hidup saya luar biasa, tetapi saya tidak melihat mengapa saya harus menjalani kehidupan lain, melalui kekacauan sekolah dan menemukan karier, terutama ketika mereka tidak meminta izin,” kata Raphael Samuel kepada The Print. 

"Orang-orang India lainnya harus tahu, bahwa itu adalah pilihan untuk tidak memiliki anak, dan untuk meminta penjelasan kepada orang tuamu mengapa mereka melahirkanmu," tambahnya. 

 

Dia ingin orang lain tahu, bahwa ada dua pilihan ketika memutuskan untuk memiliki anak, baik Anda punya atau tidak. 

"Karena itu, kita harus meminta penjelasan kepada orang tua kita, mengapa mereka berpikir melahirkan kita adalah ide yang baik?," ungkapnya.

Alok Kumar (34), yang juga seorang penganut anti-natalisme dan menjalankan saluran YouTube, berbagi kepercayaannya dan bahkan menyebarkan kesadaran tentang masalah ini. 

“Banyak wanita yang saya temui sebenarnya setuju dengan saya (untuk bebas anak), tetapi mereka tetap diam. Entah mereka terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya, atau mereka ingin menyenangkan orang tua mereka sendiri,” kata Alok, menurut The Print. 

Alok menikah dengan istrinya yang berusia 39 tahun, Shweta, pengguna kursi roda dan anti-natalis. Keputusannya untuk 'bebas anak' dan menikah dengan orang cacat menyebabkan orang tuanya tidak mengakui dia.

"Masalahnya adalah keluarga terus memiliki anak tanpa mempertimbangkan konsekuensi negatif dari memiliki anak tanpa perencanaan," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT