RAKYATKU.COM, BARRU - Gugurnya Praka Nasruddin (31), tentara asal Barru dalam insiden baku tembak dengan KKSB Papua di Bandara Mapenduma, Senin (28/1/2019) kemarin, menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Saat jenazah tiba di rumah duka Desa Pao-Pao, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, keluarga menangis histeris.
Hingga jenazah almarhum masuk ke liang lahat, berulang kali istri almarhum jatuh pingsan.
Adik kandung almarhum Praka Nasruddin, Sri Ayu Safitri (27) berharap pelaku penembakan kakaknya itu segera ditangkap.
"Kami berharap pelaku penembakan segera ditangkap. Supaya tidak ada lagi korban jiwa yang lain. Keluarga juga berharap pelaku diadili sesuai dengan perbuatannya," kata Sri Ayu Safitri kepada Rakyatku.com.
Dimata keluarga, Praka Nasruddin dikenal sebagai sosok yang pendiam dan penurut kepada orang tua. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Dewi dan dua orang anak Fira (4) dan El-Shauqi (1,5)
Sebelumnya, Nasrudin menjadi korban dalam insiden baku tembak di Bandara Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, pada Senin (28/1/2019) kemarin.
Saat itu, korban bersama rekan-rekannya di Satuan Yonif RK 751/VJS sedang melakukan patroli dan pengamanan kedatangan rombongan Bupati Nduga, Yarius Gwijangge menggunakan pesawat Enggang Air yang membawa bantuan sosial berupa logistik dan bahan makanan.
Sebelum pesawat mendarat, tiba-tiba pasukan TNI mendapat serangan berupa tembakan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) dari arah ketinggian sekitar bandara. Pasukan TNI akhirnya membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak.
Pasukan TNI berhasil memukul mundur KKSB yang kemudian melarikan diri ke arah hutan di balik ketinggian, dan pesawat berhasil mendarat dalam keadaan aman.
Namun, saat pasukan TNI melaksanakan pengecekan personel, ditemukan salah seorang personel bernama Praka Nasrudin menjadi korban, mengalami luka tembak di bagian perut sebelah kanan. Sebelum dievakuasi ke Timika, korban meninggal dunia.