RAKYATKU.COM - Seorang anak lelaki berusia 19 tahun memalsukan penculikannya sendiri, dan meminta uang tebusan kepada ibunya.
Namun, bukannya mendapatkan uang yang diminta, Emmanuel Frankli justru ditangkap, dan didakwa melakukan pemerasan.
Metro UK melaporkan bahwa pada tanggal 22 Januari, ibunya ibunya menerima panggilan telepon dari nomor tidak dikenal.
Orang di balik telepon yang berpura-pura sebagai penculik meminta uang tebusan sebesar $ 130 (Rp1,8 juta). Dia memperingatkannya bahwa putranya akan dibunuh jika dia tidak meninggalkan uang di kotak surat.
Namun ada yang salah, alamat yang diberikan si penculik adalah rumah ayah Franklin. Sang ibu menjadi curiga dan akhirnya menghubungi deputi sheriff.
Franklin ditangkap pada 24 Januari, dua hari setelah permintaan tebusan palsu dikeluarkan.
Remaja asal South Carolina itu akhirnya mengakui rencananya kepada penyelidik. Dia mengatakan bahwa dia telah merencanakan plot penculikan dalam upaya untuk memeras uang dari ibunya.