Rabu, 30 Januari 2019 13:29
Andi Arief. (Foto: Detik.com)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, menduga pemerintah mengintervensi kepolisian terkait pemeriksaan terhadap Rocky Gerung. 

 

"Menurut saya ini intervensi istana," kata Andi dikutip CNNIndonesia.com, Rabu (30/1/2019). Menurutnya, intervensi dilakukan lantaran Rocky kerap mengkritik pedas pemerintah. 

Andi mengatakan Rocky memainkan peran penting dalam kontestasi Pilpres 2019 di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hingga membuat pemerintah gusar. "Rocky influencer papan atas," tutur Andi.

Andi pun menilai kasus ucapan kitab suci fiksi oleh Rocky tidak patut ditindaklanjuti oleh kepolisian. Dia menganggap penguasa yang memaksa agar kasus Rocky diproses. "Seperti Soeharto (Presiden kedua RI) memaksakan sejumlah kasus pada pengkritiknya," kata Andi.

 

Sementara itu, Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nassidik, menganggap wajar pemeriksaan Rocky. Menurutnya, mau tidak mau polisi memang harus menindaklanjuti aduan yang masuk.

"Mata publik ini mewakili tuntutan keadilan orang banyak yang belakangan ini disuarakan secara kritis oleh Rocky," jaya Rachland.

Rachland yakin Rocky tetap akan datang memenuhi panggilan dan meminta publik melihat kelanjutannya. 

"Jadi kita lihat saja kemana dialektika antara hukum dan rasa keadilan ini akan bermuara dalam upaya pemidanaan Rocky oleh Kubu Jokowi," kata Rachland. 

Pihak Istana sendiri belum memberi tanggapan terhadap tudingan Andi Arief ini.

Diketahui, Polda Metro Jaya akan memeriksa Rocky Gerung pada Kamis (31/1/2019). Rocky diperiksa atas kasus ucapannya di stasiun televisi swasta yang menyebut kitab suci sebagai fiksi pada April 2018 lalu.

TAG

BERITA TERKAIT