RAKYATKU.COM - Arsenik adalah salah satu unsur paling beracun di dunia. Sepanjang sejarah, ini telah menginfiltrasi rantai makanan dan menemukan jalannya ke dalam makanan kita.
Namun, sekarang masalah ini semakin buruk, karena polusi yang meluas meningkatkan kadar arsenik dalam makanan.
Baru-baru ini, penelitian telah mendeteksi kadar arsenik yang tinggi dalam beras. Ini adalah masalah utama, karena beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar populasi dunia.
Faktanya, beras merupakan sumber makanan arsenik anorganik tunggal terbesar, yang lebih beracun.
Tanaman padi secara efisien menyerap arsenik dari air irigasi, tanah, dan bahkan air masak. Beberapa arsenik itu berasal dari alam, tetapi polusi sering kali menyebabkan tingkat yang lebih tinggi.
Efek arsenik terhadap kesehatan
Dosis tinggi arsenik bersifat toksik akut, menyebabkan berbagai gejala merugikan dan bahkan kematian.
Konsumsi arsenik anorganik dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit kronis, termasuk berbagai jenis kanker, penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Selain itu, arsenik adalah racun bagi sel-sel saraf dan dapat mempengaruhi fungsi otak. Pada anak-anak dan remaja, paparan arsenik telah dikaitkan dengan gangguan konsentrasi, pembelajaran, dan memori, serta berkurangnya kecerdasan dan kompetensi sosial.
Apakah arsenik dalam beras mengkhawatirkan?
Yah, tidak diragukan lagi, arsenik dalam beras adalah masalah. Ini dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi mereka yang makan nasi setiap hari dalam jumlah yang cukup banyak. Anak kecil bahkan lebih rentan karena ukuran tubuhnya yang kecil.
Tentu saja, tidak semua beras mengandung kadar arsenik yang tinggi. Tapi menentukan kandungan arsenik dari produk beras tertentu mungkin sulit, tanpa benar-benar mengukurnya di laboratorium.
Cara mengurangi arsenik dalam beras
Untungnya, kandungan arsenik beras dapat dikurangi dengan mencuci dan memasak beras dengan air bersih yang rendah arsenik.
Ini efektif untuk beras putih dan beras merah, di mana cara ini berpotensi mengurangi kandungan arsenik hingga 57 persen.
Namun, jika air masak tinggi arsenik, itu mungkin memiliki efek sebaliknya dan meningkatkan konten arsenik secara signifikan.
Kiat-kiat berikut akan membantu mengurangi kandungan arsenik beras Anda:
- Gunakan banyak air saat memasak.
- Cuci nasi sebelum dimasak.
- Beras merah mengandung jumlah arsenik yang lebih tinggi daripada beras putih. Jika Anda makan nasi dalam jumlah besar, varietas putih mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
- Jika memungkinkan, hindari beras yang ditanam selama musim kemarau, karena penggunaan air yang terkontaminasi arsenik lebih umum terjadi pada waktu itu.
- Nasihat terakhir dan terpenting adalah pastikan Anda mengonsumsi banyak makanan berbeda!
Sumber: healthline