RAKYATKU.COM - Gedung Putih mengumumkan sanksi ekonomi baru terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan PDVSA, perusahaan minyak milik negara.
Langkah itu dilakukan kurang dari seminggu setelah Presiden AS secara resmi mengakui oposisi, Juan Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela.
Sanksi ekonomi yang berpotensi menghancurkan ditujukan untuk meningkatkan tekanan pada Maduro agar menyerahkan kekuasaan kepada oposisi.
"Sanksi PDVSA hari ini akan membantu mencegah pengalihan lebih lanjut aset-aset Venezuela oleh Maduro dan melestarikan aset-aset ini untuk rakyat Venezuela," kata Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin dalam konferensi pers Gedung Putih, Senin (28/01/2019).
"Jalan menuju bantuan sanksi untuk PDVSA adalah melalui transfer kepemimpinan yang cepat kepada presiden sementara, atau pemerintah terpilih secara demokratis berikutnya, yang berkomitmen untuk mengambil tindakan nyata dan bermakna untuk memerangi korupsi."
"Saya yakin banyak dari teman-teman kita di Timur Tengah akan dengan senang hati membuat pasokan, karena kita menekan pasokan Venezuela," lanjut Mnuchin.
Mnuchin menambahkan: "Efektif dengan segera, setiap pembelian minyak Venezuela oleh entitas AS - uang harus masuk ke rekening yang diblokir. Sekarang, saya telah menghubungi banyak kilang - ada banyak minyak yang di laut, itu sudah dibayar - bahwa minyak akan terus datang ke Amerika Serikat."
Venezuela sangat bergantung pada AS untuk pendapatan minyaknya, di mana mereka mengirimkan 41 persen ekspor minyaknya ke Amerika Serikat.
Ekspor minyak Venezuela ke AS terus menurun selama bertahun-tahun. Itu turun tajam selama dekade terakhir karena produksinya anjlok di tengah krisis ekonomi dan politik yang panjang.
AS mengimpor produk minyak mentah dan minyak Venezuela kurang dari 500.000 barel per hari pada tahun 2017. Itu turun dari lebih dari 1,2 juta barel per hari pada 2008, menurut Administrasi Informasi Energi.
Meski demikian, Venezuela secara konsisten telah menjadi pemasok minyak mentah terbesar ketiga atau keempat ke Amerika Serikat. Pada tahun 2017, tahun terakhir dimana data tersedia, Venezuela menyumbang sekitar 6 persen dari impor minyak mentah AS.