Selasa, 29 Januari 2019 01:30
Korban terjangkit bakteri usai mengunjungi panti pijat.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, KUALA LUMPUR - Senin, 28 Januari 2019, sebanyak tujuh konsumen menggelar konferensi pers. Mereka menyuarakan keluhan tentang tertular infeksi kulit yang mengerikan, setelah mengunjungi panti pijat di Kuchai Lama, Kuala Lumpur. 

 

Konferensi pers ini digelar di Balai Kebaktian Cina Kuala Lumpur (KLCAH). 

Menurut China Press dan Oriental Daily, ada sekitar 20 konsumen yang menderita infeksi kulit sejak Juni 2018, dan mereka semua sering mengunjungi toko yang sama. 

“Berdasarkan laporan medis yang dihasilkan, empat konsumen terinfeksi Staphylococcus aureus (MRSA), yang resistan terhadap metisilin. Bakteri ini sangat menular dan dapat ditularkan melalui kontak fisik atau dengan berbagi barang-barang pribadi seperti handuk.  

 

“Yang lebih menakutkan, bakteri ini resisten terhadap banyak antibiotik yang berbeda. Sebagian besar pasien, harus menjalani operasi untuk mengangkat daging yang terinfeksi. Karena sangat menular, beberapa pasien masih dikarantina di rumah sakit,” kata juru bicara KLCAH. 

Salah seorang korban yang bekerja sebagai tenaga penjualan mengatakan, ia telah mengunjungi panti pijat pada 20 November 2018, dan mulai mengalami ruam dan nyeri di kakinya. 

Setelah menghabiskan antibiotik dan obat penghilang rasa sakit selama seminggu, ia pergi ke rumah sakit, karena kondisinya tidak membaik sama sekali. 

Saat itulah ia secara mengejutkan diberitahu, bahwa pembedahan harus segera dilakukan, untuk mendapatkan pemulihan penuh. 

“Dokter melakukan operasi untuk mengangkat daging dari delapan luka, karena jaringan otot sudah mati. Biaya medis mencapai RM23.000 tidak termasuk biaya tindak lanjut bulanan,” katanya.  

Korban wanita lain mengungkapkan, dari enam teman yang pergi bersama, hanya dia yang terinfeksi bakteri. 

Mengambil antibiotik dan memeras nanah dari luka tidak membantu sama sekali. 

Untungnya, dia pergi ke rumah sakit tepat pada waktunya, ketika dokter memberi tahu dia, bahwa begitu bakteri telah menyebar ke tulang, amputasi harus dilakukan. 

Asosiasi akan mengumpulkan semua laporan medis dan polisi dari para korban minggu ini, dan menyerahkannya ke Kementerian Kesehatan dan DBKL, untuk tindakan lebih lanjut yang akan diambil.

TAG

BERITA TERKAIT