Senin, 28 Januari 2019 18:13
Foto: EVA
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Vale SA, penambang bijih besi terbesar di dunia, menangguhkan rencana dividen pemegang saham, pembelian kembali saham dan bonus eksekutif sehubungan dengan bencana bendungan mematikan di Brasil.

 

Menurut Reuters, Dewan direksi Vale juga telah membentuk komite independen untuk menyelidiki penyebab runtuhnya bendungan dan memantau upaya bantuan di kota Brumadinho yang hancur dan daerah sekitarnya.

Bendungan Vale di negara bagian Minas Gerais runtuh pada hari Jumat. Sejauh ini, jumlah korban tewas yang telah dikonfirmasi berjumlah 58 orang.

Sementara itu, sekitar 305 orang masih dinyatakan hilang. Lebih dari 260 diantaranya adalah karyawan Vale.

 

Tim penyelamat telah berupaya untuk menggali lumpur, berharap untuk menemukan korban selama.

Seorang juru bicara Pertahanan Sipil negara bagian Minas Gerais mengatakan bahwa 366 orang telah diselamatkan sejauh ini. Dua puluh tiga orang telah dirawat di rumah sakit.

"Penyelamatan dan perawatan korban luka sedang dilakukan di lokasi oleh Departemen Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil. Masih belum ada konfirmasi mengenai penyebab kecelakaan itu," bunyi pernyataan Vale pada hari Sabtu.

"Prioritas utama perusahaan saat ini adalah untuk mendukung upaya penyelamatan dan membantu melestarikan dan melindungi kehidupan karyawan langsung, karyawan pihak ketiga, dan komunitas lokal."

TAG

BERITA TERKAIT