RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Tim SAR gabungan masih berusaha menurunkan jenazah Darmawati alias Satu', wanita 40 tahun yang tewas di puncak Gunung Bawakaraeng, Sabtu (26/1/2019).
Anak Satu', Muh Tolla mengatakan, ia bersama ibu dan pamannya ke puncak Bawakaraeng untuk bertamasya.
Selama 24 jam, mereka menelusuri semak belukar untuk mencapai titik puncak. Mereka menempuh jarak lebih dari 20 kilometer.
"Kami hanya mau bertamasya di atas, kami rindu dengan suasana Bawakaraeng. Mama saya baru pulang dari Malaysia, jadi dia rindu sekali dengan lokasi di Bawakaraeng," ucap Kepala Dusun Bonto Jammu, Andi Irvan menirukan ungkapan Muh Tolla.
Muh Tolla juga mengaku, sebelum ibunya meninggal di puncak, almarhumah sempat melaksanakan salat duhur. Usai salat, ibunya tiba-tiba merasa pusing dan sesak nafas. Saat itu ibunya Satu' berkata, "mungkin saya sampai di sini saja".
Tak berselang lama, ibunya meninggal. Ia sempat dituntun dengan ayat syahadat dan bacaan Alquran oleh Muh. Tolla dan pamannya. Setelah memastikan ibunya meninggal, keduanya memutuskan kembali ke Kampung halaman untuk berkabar ke warga dan pemerintah.
Kepala BPBD Bulukumba Muh. Akrim mengaku, saat ini cuaca memang sangat ekstrem. Mengenai alasan Ibu Satu' ke puncak menurutnya hanya bertamasya.
"Kami memang belum mengetahui secara pasti alasannya ke atas, apalagi dengan cuaca seperti ini. Kami sedang melakukan evakuasi," ujarnya.