RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, mengunjungi korban banjir di Jalan Malengkeri, Kelurahan Parantambung, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sabtu, (26/1/2019).
Namun, saat Sandiaga memberikan kesempatan kepada warga untuk mengeluarkan aspirasinya, seorang perempuan berkacamata mengaku dari Jalan Bonto Duri Makassar, mengeluarkan pertanyaan yang menyinggung warga.
"Bagaimana dengan warga yang tinggal di bantaran sungai ini Pak?" tanya perempuan itu ke Sandiaga Uno.
Seketika, ratusan warga protes dengan berteriak riuh. Tampak seorang pria tua mengaku sebagai WR, pemukim bantaran sungai tersulut emosi.
"Saya dirikan ini kampung sudah 25 tahun. Jangan bawa politik di sini. Kita hanya minta dibantu hal-hal yang lain. Jangan usik kami, kami hanya mampu tinggal di sini," ujar pria itu sambil mendekati perempuan berkacamata.
Warga diduga merasa terancam dengan pernyataan wanita berkacamata itu, karena bisa memicu adanya pengusiran atau relokasi, dari bantaran sungai yang sudah mereka tempati puluhan tahun itu.Warga tak mau berhenti berteriak, perempuan berkacamata itu pun diamankan petugas, dan dianjurkan meninggalkan lokasi.
Suasana kembali kondusif, Sandiaga kemudian langsung memberikan bantuan sekitar Rp30 juta kepada korban banjir, secara simbolis.
"Jadi ini kami bantu, yang lain silakan dikomunikasikan kalau ada yang hendak membutuhkan bantuan lain," ucap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Saat Sandiaga memberikan bantuannya, warga ramai-ramai berteriak tentang kebutuhannya yang lain.
"Kami butuh kasur, pakaian, makanan, pakaian sekolah untuk anak-anak," teriak warga sambil mengangkat dua jarinya.