Sabtu, 26 Januari 2019 13:55
Kapten Inf Leo Sianturi mengeluhkan pelayanan di RS TNI Pematangsiantar.
Editor : Mulyadi Abdillah

RAKYATKU.COM - Sebuah video tentang seorang perwira TNI yang mengeluhkan pelayanan rumah sakit, ramai beredar di media sosial.

 

Dalam video pendek itu, sang perwira yang berada di atas kursi roda meluapkan kekecewaannya. Dia meminta perhatian dari Panglima TNI dan Presiden atas kondisinya yang menderita sakit, namun tidak mendapat pelayanan. 

Insiden ini terjadi di halaman Rumah Sakit milik TNI di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Sang perwira itu diketahui adalah Danramil 10/Balimbingan, Kapten Inf. Leo Sianturi. 

"Saya ini tentara dari rakyat. Tapi tidak bisa mendapatkan pelayanan," ujar Leo dalam video itu.

 

Namun, hal itu dibantah oleh pihak rumah sakit. Mereka mengklaim sudah memberikan pelayanan sesuai standar operasional prosedur (SOP), terlebih pasiennya merupakan prajurit TNI.

"Pernyataan Kapten Leo Sianturi tidak benar," kata Komandan Kesehatan RS TNI Pematangsiantar, Letkol CKM Suhartono, kepada wartawan dalam jumpa pers, Sabtu (26/1/2019).

Menurut dia, kronologinya pasien sudah mendapat perawatan dari rumah sakit sejak Kamis (24/1/2019) lalu dengan diagnosis menderita asam urat. Namun, pada Jumat (25/1/2019) ketika tukar shift, perawat yang bertugas di pagi hari mendatangi pasien di kamar rawat inap.

Setelah itu, seperti pada umumnya perawat bertanya kepada pasien soal kondisi kesehatannya terkini, serta makanan dari rumah sakit. Keduanya sempat bercakap-cakap, namun ada pernyataan dari perawat yang dinilai menyinggung perasaan pasien, sehingga dia memaksa dipindahkan ke rumah sakit swasta.

"Ada ketersinggungan yang membuat pasien tidak nyaman. Tapi intinya kami sudah memberikan pelayanan sesuai SOP, apalagi ini rumah sakit tentara," ujar dia dilansir dari INews.

Saat Kapten Leo memaksa untuk dipindah ke rumah sakit lain, awalnya pihak RS TNI Pematangsiantar memberikan fasilitas seperti ambulans untuk mengantarnya. Namun, dia menolaknya dan kemudian marah-marah di depan rumah sakit.

"Kami sudah berusaha merawat dengan baik. Kalau memang mau pindah, kami fasilitasi. Tapi dia tidak mau," kata Suhartono.

TAG

BERITA TERKAIT