Sabtu, 26 Januari 2019 12:59
Shane Anthony Mills, aktivis transgender yang ditolak masuk Malaysia sebelum mengubah jenis kelamin di paspor jadi laki-laki. (Sumber" Times of India)
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Seorang aktivis transgender asal India, seharusnya terbang ke Penang untuk mewakili India, berbicara tentang masalah kebanggaan dan kesetaraan pada Senin, 28 Januari 2019 mendatang. 

 

Namun, dia saat ini mengalami kesulitan memasuki negara itu, karena sistem aplikasi visa Malaysia, tidak memberikan opsi untuk jenis kelamin ketiga. 

Analis TI berusia 34 tahun itu, dipilih untuk berbicara di KTT Employee Resource Group (ERG), yang diselenggarakan oleh Dell.

Dinyatakan dalam paspor Shane Anthony Mills, bahwa dia adalah seorang wanita transgender, tetapi formulir visa Malaysia hanya menawarkan pilihan pria atau wanita. 

 

Menurut The Star, aplikasi e-visa India, memiliki opsi gender ketiga untuk orang asing, termasuk Malaysia, sejak 2014. 

“Saya mendekati Konsulat Malaysia di Chennai, untuk meminta bantuan. Yang mengejutkan saya, mereka meminta saya untuk mengubah jenis kelamin saya menjadi 'laki-laki' di paspor saya, dan mendaftar kembali! Ini sangat memalukan,” kata Shane, seperti dilansir Times of India. 

“Saya harus melalui banyak hal - dari operasi perubahan jenis kelamin hingga membereskan dokumen saya - untuk akhirnya dapat mengubah jenis kelamin saya di paspor saya, setelah putusan Mahkamah Agung 2014. Jadi diberitahu untuk kembali dan mengubah gender saya menjadi 'pria' terasa memalukan,” lanjutnya. 

Dengan tekad penuh, dia bahkan memposting ke Twitter, untuk menghubungi menteri luar negeri India, Sushma Swaraj, meminta bantuan.

“Saya telah melihatnya (Sushma Swaraj) keluar, dan membantu banyak orang India terjebak di tanah asing. Bagaimanapun, saya tidak akan pergi ke Malaysia untuk liburan; Saya akan mewakili negara saya di KTT,” kata Shane kepada Times of India. 

Bahkan konsulat India di Malaysia, juga tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah ini. 

Namun, perusahaannya tampaknya telah menghubungi konsulat Malaysia. 
"Mudah-mudahan, semuanya akan berhasil," dia menyatakan optimismenya.

TAG

BERITA TERKAIT