Sabtu, 26 Januari 2019 09:11
Suasana dialog dengan Andikpas di LPAS Maros.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MAROS - Kepungan banjir yang melanda sejumlah daerah di Sulawesi Selatan, tak menyurutkan semangat Ade, Iyan dan Marissa dari The Asia Foundation, juga Adi dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan Bagus, Bowo serta Qiya dari KerLIP, untuk bertandang ke Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Maros, yang juga berfungsi sebagai Lembaga Pemasyarakatan Anak Sementara (LPAS) pada Kamis (24/1/2019) lalu. 

 

Hadir pula pada kunjungan itu, AM Irfan AB dari Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. 

Rombongan disambut langsung Kepala Lapas (Kalapas) Maros, Indra Setiabudi Mokoagow, didampingi Simung (Kasi Pembinaan), Abdullah (Kasi Kegiatan Kerja) dan HKB Andi Baso Kasimin (Kamtib) serta sejumlah staf.

Dalam sambutannya, Kalapas mengemukakan betapa pentingnya tetap menjalankan Hak Anak di manapun mereka berada. 

 

"Mereka masih punya masa depan yang terbuka lebar. Kita wajib memberi semangat, program pembinaan dan lain-lain, meskipun saat ini mereka sedang berada di Ruang Terbatas," tutur Indra penuh semangat. 

Selanjutnya mantan Kepala LPKA Kupang ini, menceritakan pengalamannya menemui anak didik pemasyarakatan ini di kamarnya pada pagi hari. Rupanya mereka masih tidur. 

"Berarti mereka ini tidak ada kegiatan, yang seharusnya sudah menggeliat sejak pagi hari. Ini menyedihkan," ungkapnya dalam mimik serius. 

"Kami berencana akan mengundang semua mitra terkait anak, untuk duduk bersama dalam mengevaluasi serta kembali merumuskan bersama program-program ke depan," tambah pria yang murah senyum ini. 

Sementara itu, Ade dari The Asia Foundation berbagi cerita tentang perjalanannya ke Swedia maupun ke LPKA Palembang. 

"Masuk ke kawasan itu sudah berasa auranya. Bahwa ini adalah Lapas Anak. Di setiap kamarnya, penuh dengan gambar dan lukisan bernuansa anak, sehingga meskipun mereka jauh dari orang tua, mereka tetap dapat bermain ayunan dan lain-lain," bebernya.

Ade mengajak semua pihak untuk dapat memperhatikan Hak Anak,  khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan.

Tak kalah serunya, ketika Bagus dari KerLIP memandu diskusi antara anak didik pemasyarakatan  (Andikpas) dengan para tamu. Bagus memancing Andikpas untuk menyampaikan sejumlah pengalamannya sejak berada di Lapas Maros. 

"Di sini (LP Maros, red) enak, bisa jalan-jalan sama Pak Kalapas dan kakak-kakak ke Pantai Losari," dengan wajah polos dan semringah, anak-anak itu menceritakan pengalamannya pekan lalu, ketika mereka beramai-ramai mengantar salah satu temannya yang bebas, dan melanjutkan perjalanan ke Pantai Losari. 

Di sela-sela acara, AM Irfan AB dari Komis E DPRD Sulsel, membuat dialog tentang Tugas dan Fungsi DPRD, khususnya terkait dengan pelayanan pendidikan pada umumnya, dan bagi Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH). Seraya mengarahkan agar Lapas dapat membangun kerjasama dengan sekolah menengah terdekat, maupun Panti Sosial milik Pemprov.  

"Nanti dapat bekerjasama dengan SMA 8 Mandai, untuk penyelenggaraan pendidikan Menengah Atas, dan panti milik Dinas Sosial Provinsi Sulsel di Bantimurung, setelah menjalani proses hukum," tambahnya.

Saat dialog dengan Irfan, meski dengan sedikit malu-malu dan saling dorong untuk menyampaikan harapan, anak-anak langsung menyampaikan pada tamu.

"Kami butuh kasur, sekolah, alat musik, alat praktik mekanik dan main bola," tutur salah satu anak, mewakili teman-temannya yang disambut riuh tepuk tangan hadirin. 

Sebelumnya, rombongan diterima di kediaman Ketua DPRD Maros, Chaidir Syam. "Kami akan mendukung kegiatan KerLiP yang terus mendorong hak-hak anak dan kepentingan terbaik anak,
" ujarnya.

Chaidir menambahkan, pihaknya terbuka dan mendukung atas kegiatan yang mendorong hak anak. Termasuk yang berada dalam Lapas Maros. "Apalagi sudah ada Perda yang mendukung Maros sebagai Kabupaten Layak Anak" ujar Chaidir Syam.

Sementara itu, Ketua KerLIP Maros, Bagus mengemukakan, dalam beberapa bulan ke depan, akan ada implementasi program yang sistematis,  terintegrasi dan berkelanjutan. 

"Mereka kita ajak berembug tentang perlunya Forum Anak, memfasilitasi Komunikasi dengan orang tua, urusan pendidikan serta program yang mendukung kreativitas anak lainnya," pungkas Bagus yang juga aktif dalam kegiatan rehabilitasi pasca gempa di Palu, Sulawesi Tengah. 

Di sela-sela acara, S. Alam Dettiro selaku Sekretaris Yayasan Kerja Bersama untuk Semesta (Yakabus), yang selama ini membantu membangun dinamika dalam Lapas, menyambut baik dan mengapresiasi apa yang dirintis KerLIP, atas dukungan dan kerjasama The Asia Foindation dan PKBI. 

"Kami siap mendukung dan berkolaborasi dengan semua pihak yang membangun program di Lapas. Khususnya untuk anak. Bahkan bersama Pak Kalapas dan Pak Bagus, kami telah mendiskusikan, jika ke depan ada anak-anak yang bisa kita magangkan ke Luar Negeri," tutur Alam yang juga turut membidani dan pernah terlibat aktif pada Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulsel, serta pendampingan Anak Jalanan di Pantai Losari Makassar.

TAG

BERITA TERKAIT