Jumat, 25 Januari 2019 19:01
Editor : Muh. Taufik

RAKYATKU.COM, MAKASSAR- Selama ini banyak orang tua yang beranggapan bahwa untuk menjadi seorang hafizh Qur'an haruslah berlatar belakang pendidikan agama, dilakukan saat anak sudah dewasa atau bahkan hanya untuk anak dari pemuka agama. Padahal, para sahabat Rasulullah, ilmuan dan tokoh - tokoh di zaman kejayaan Islam telah memberikan contoh bahwa Hafizh Qur'an adalah kompetensi dasar dalam menggapai cita-citanya.

 

Sehingga, banyak dari mereka yang menyelesaikan hapalannya di masa kanak - kanak yang kemudian dilanjutkan dengan bidang yang menjadi minat mereka. Tidak heran, kita menemukan tokoh islam yang hafizh sekaligus seorang ahli bidang kesehatan, hafizh sekaligus ahli perdagangan, bahkan panglima terbaik yang diramalkan oleh hadits Rasulullah, Muhammad Al Fatih, merupakan seorang hafizh Qur'an sejak kanak - kanak. 

Belakangan ini, kesadaran orang tua terhadap pentingnya hafizh Qur'an khususnya di makassar sudah mulai terbangun. Hal ini ditandai dengan menjamurnya beberapa Rumah Quran dengan berbagai klasifikasi usia. Ini membuktikan bahwa kehadirannya disambut positif oleh masyarakat. Salah satu yang fokus pada Tahfizh Qur'an usia balita dan anak adalah Rumah Quran Aisyah yang beralamat di A.P Pettarani, Jalan Buakana nomor 60. 

Rumah Quran Aisyah ini masih membuka pendaftaran siswa baru dan akan memulai kelasnya pada Februari mendatang. Seperti yang dituturkan pengelola Rumah Quran Aisyah, Na'imah, Lc.

 

"Alhamdulillah minat terhadap Day care yang menanamkan nilai - nilai Qur'an, apalagi kelas Tabarak yang memang berfokus pada Tahfidz Qur'an untuk balita dan anak. pendaftar sudah mulai berdatangan, kami masih buka pendaftarannya, Februari kami akan memulai kelasnya," kata Na'imah.

Lebih lanjut alumni LIPIA Jakarta itu menjelaskan bahwa salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh Rumah Quran Aisyah adalah keterampilan berbahasa arab bagi anak didiknya. "Jadi selain mereka bisa membaca dan menghafal Al-Quran dengan tajwid yang bagus, mereka juga mempunyai kemampuan untuk berbahasa arab pada tingkat dasar yang kami perkenalkan melalui kosakata - kosakata dalam aktifitas harian. Sehingga, mereka bisa memahami sedikit demi sedikit apa yang mereka baca," ungkap perempuan yang juga merupakan dosen Bahasa Arab di salah satu kampus di Makassar.

Ada dua Metode yang digunakan di Rumah Quran Aisyah yaitu metode tabarak untuk menghafal Al-Quran dan metode Balitaqu untuk pengenalan huruf dan membaca Al-Quran. Kedua metode ini adalah metode yang ramah anak dan mengoptimalkan "golden age" pada anak.

"Metode tabarak membantu anak menghafal Al-Quran lewat multimedia, sedang metode Balitaqu mempercepat anak membaca Al-Quran dengan cara yang menyenangkan," lanjutnya.

Untuk biaya pendaftaran dan bulanan, Na'imah mengatakan biaya yang ditawarkan oleh Rumah Quran Aisyah sangat terjangkau. Rumah Quran Aisyah membuka dua kelas, kelas Day Care dan kelas Tabarak. 

Kelas Day Care sebagai tempat penitipan anak, namun tidak sekedar penitipan, anak-anak diajari mengaji dan keterampilan lainnya. Sedang kelas Tabarak adalah anak-anak yang khusus ingin mengafal Al-Quran.

Na'imah menambahkan bahwa pengelola Rumah Quran Aisyah telah menyaring tenaga pengajar terbaik. "Untuk menjaga kualitas, tenaga pengajar telah kami ikutkan pelatihan metode Tabarak bahkan mengambil sanad pengajar Al-Quran," ungkap Na'imah.

Rumah Quran Aisyah menerima anak didik mulai usia 2 sampai 12 tahun. "Walaupun ada orang tua siswa yang ingin memasukkan anaknya yang berusia 1 tahun," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT