RAKYATKU.COM - Game PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) versi mobile belakangan ini menjadi game yang begitu populer di berbagai umur dan kalangan. PUBG Mobile yang diperkenalkan awal 2018 sukses meraih kepopulerannya.
Game ini memiliki lebih dari 200 juta pemain di seluruh dunia pada Desember tahun lalu. Namun, popularitas PUBG Mobile dikabarkan menimbulkan masalah bagi institusi pendidikan di India.
Dilansir dari laman Gadgets NDTV, Jumat (25/1/2019), Organisasi Pendidikan Jammu and Kashmir Students mengklaim, game battle royale tersebut berperan besar membuat nilai siswa SMA di India menjadi anjlok. Selain itu, kehadiran PUBG Mobile bahkan dianggap menjadi hal yang lebih membahayakan dibandingkan obat-obatan terlarang.
Menurut asosiasi kesiswaan tersebut, PUBG dapat menimbulkan kecanduan hingga tidak baik untuk dimainkan. “Game itu harus segera diblokir supaya ujian siswa tidak lagi buruk,” ujar Wakil Kepala Jammu and Kashmir, Raqif Makhdoomi dikutip dari okezone.com.
Karena alasan tersebut, larangan bermain PUBG Mobile di India sudah diterapkan sejak Selasa (22/1/2019) dengan dikeluarkannya surat edaran Departemen Pendidikan India atas rekomendasi oleh Komisi Negara Gujarat untuk Perlindungan Hak Anak.
Kemudian, Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak (NCPCR) selanjutnya telah merekomendasikan kembali larangan permainan tersebut di seluruh negara. “Kami telah menghubungi penerbit PUBG Mobile, Tencent Games, untuk mengomentari langkah pemerintah Gujarat,” ujar Jagruti Pandya, Ketua Badan Hak Anak Gujarat.