RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Hujan lebat yang terjadi di Sulawesi Selatan, beberapa hari lalu menyebabkan banjir di sejumlah daerah. Saat banjir melanda, timbul rasa khawatir bagi para pengendara mobil.
Marketing & Customer First Division Head Kalla Toyota, Abdul Wahab mengungkapkan, kondisi yang paling dikhawatirkan para pengendara adalah water hammer.
"Hal yang paling dikhawatirkan oleh pengendara mobil adalah jika terjadi water hammer atau kondisi air masuk ke dalam ruang bakar mesin sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada mobil," kata Abdul Wahab, Jumat (25/1/2019).
Menurut Abdul, hal utama yang harus dilakukan dalam kondisi terendam adalah mematikan mesin. Jika berada dalam situasi harus memindahkan kendaraan, dorong kendaran secara manual (dengan tangan). Pastikan kendaraan dalam posisi tuas transmisi netral (N) sebelum didorong.
Saat kendaraan terendam, buka sabuk pengaman lalu keluarlah secara perlahan. Jika volume air tidak menghalangi Anda membuka pintu, maka bukalah pintu dan segera keluar dari kendaraan. Namun jika Anda tidak dapat membuka pintu, keluarlah dari jendela mobil Anda.
Bila kendaraan Anda dilengkapi dengan palu keselamatan (safety hammer) atau benda tajam, pecahkan kaca dengan benda tersebut lalu memanjatlah keluar kendaraan dan berhati-hatilah terhadap pecahan kaca. Mohon diperhatikan untuk tidak memecahkan kaca bagian depan.
"Jangan lupa untuk memeriksa level ketinggian bekas air setelah berhasil keluar dari banjir, agar dapat segera ditangani sebelum mobil mengalami kerusakkan karena terjebak banjir," jelasnya.
Jika bekas ketinggian level air hanya mencapai setengah ban mobil, segera bawa kendaraan Anda ke bengkel Toyota terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, jika bekas level air mulai dari setengah ban ke atas, apalagi jika sampai melewati ruang mesin, maka dalam kondisi apapun dan jika tidak bisa berpindah ke tempat yang lebih aman, jangan menghidupkan kendaraan. Cabut aki/lepaskan kabel aki dan segera derek kendaraan Anda menuju bengkel Toyota terdekat.