RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Banjir menggenangi Jalan AP Pettarani kala hujan mengguyur. Namun PT. Bosowa Marga Nusantara (BMN) tidak ingin proyek tol layang yang disalahkan.
Direktur Utama PT. BMN, Anwar Toha menjelaskan, banjir yang menggenang di jalan tersebut, bukan karena adanya proyek ini. Melainkan akibat drainase di pinggir jalan tersebut yang meluap pada saat hujan.
"Tanpa ada proyek ini, memang sudah sejak dulu sering banjir. Tetapi tidak menghalangi kita, untuk mempercepat proyek tersebut, dan untuk model tiang pancang yang dibangun di awal tahun ini, berbentuk lurus dan di bagian atasnya itu akan dibungkus semacam beton," katanya kepada Rakyatku.com, Kamis (24/1/2019), pagi.
Menurut Toha, pihaknya akan terus membangun proyek tol layang di AP Pettarani hingga 2020 mendatang.
Meskipun hujan terus mengguyur Kota Makassar dan membanjiri sebagian jalan tersebut, pihaknya optimis proyek tersebut akan cepat terselesaikan dan mengembalikan 'wajah cantik' jalan protokol tersebut.
Di tahun 2019 ini, Wika Beton selaku perusahaan produsen beton pracetak, telah membangun bored pile (tiang pancang) dan ramp on/off (pintu naik dan pintu turun) tol layang tersebut.
Tiang pancang itu, nantinya akan dibangun setinggi 17 sampai 19 meter, dan saat ini masih dalam proses pengeboran tanah untuk penambahan tiang pancang lagi.
"Pembangunan tiang pancang tersebut bertahap, dari bawah tanah kita gali sampai ke atas. Butuh waktu yang agak lama," tuturnya.
Sesuai dengan kontrak, PT. BMN akan menyelesaikan proyek tersebut hingga Februari 2020 mendatang, dan diharapkan tol layang AP Pettarani menjadi jalan tol layang pertama di Makassar, yang keberadaannya dapat menjadi ikon baru Kota Makassar, serta dapat mengatur arus lalu lintas yang semakin lancar nantinya.
Untuk mengantisipasi kemacetan di Ramadhan mendatang, pihaknya akan terus mengusahakan memperbaiki rekayasa manajemen lalu lintas, agar bagaimana masyarakat pada waktu-waktu tertentu, tidak terhambat.