RAKYATKU.COM - Seorang wanita China yang lahir tanpa rahim dan vagina akhirnya bisa mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang ibu.
Wanita berusia 26 tahun itu, yang bernama Yang Hua, telah melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat. Persalinanya dilakukan dengan operasi caesar pada hari Minggu, di Rumah Sakit Xijing di Xi'an, ibukota provinsi Shaanxi di barat laut China.
Hal yang hampir mustahil itu bisa terwujud setelah Yang menerima rahim ibunya, dan menjalani transplantasi pada tahun 2015.
Bayinya lahir dengan berat dua kilogram. Dia adalah bayi pertama di Cina dan ke-14 di dunia, yang dilahirkan dari rahim transplantasi.
Dokter mengatakan kelahiran bayi itu telah membawa harapan bagi sekitar satu juta wanita di China yang menderita ketidaksuburan karena gangguan pada organ reproduksi mereka.
Usia kehamilan Yang ketika dioperasi adalah 33 minggu dan enam hari. Dokter memutuskan untuk melakukan operasi untuk mengurangi tekanan yang akan diberikan bayi ke rahim ibu yang dicangkokkan.
C-section berlangsung satu jam enam menit dan segera setelah bayi itu lahir, dokter membawanya ke sebelah Yang dan memungkinkannya untuk memberikan ciuman penuh kasih kepada anaknya yang telah lama ditunggu-tunggu.
Perjalanan Yang untuk menjadi seorang ibu sangat panjang dan sulit.
Dia lahir tanpa rahim dan vagina karena suatu kondisi yang disebut sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH).
Dia tidak pernah menstruasi dalam hidupnya dan dokter di Rumah Sakit Xijing menemukan kondisinya selama pemeriksaan pada tahun 2015.
Sepanjang hidupnya, Yang ingin memiliki anak, dan dokter mengatakan satu-satunya cara dia bisa melakukan ini adalah menjalani transplantasi rahim.
Dia juga tidak bisa memilih metode 'ibu pengganti', karena itu ilegal di Cina. Akirnya Yang setuju untuk melakukan transplantasi.
Ibu Yang, yang berusia 43 tahun pada waktu itu, mengatakan dia akan melakukan apa saja untuk memberi putrinya kehidupan yang bahagia. Karena itu, ia menawarkan rahimnya sendiri untuk transplantasi.
Transplantasi dilakukan pada 20 November 2015. Tim yang terdiri dari hampir 40 dokter dari belasan departemen di rumah sakit berpartisipasi dalam operasi yang menantang, yang berlangsung selama 14 jam. Sebuah robot digunakan untuk membantu ahli bedah memotong rahim dari ibu Yang
Upaya itu berbuah manis. Yang hamil pada Juni tahun lalu pada upaya kelima menanamkan embrio yang dibuahi melalui IVF (bayi tabung).
Sebanyak 14 embrio subur disiapkan pada tahun 2015 menggunakan telur beku yang dipanen dari Yang sebelum transplantasi rahimnya.
Sekitar satu juta wanita di Cina menderita infertilitas karena berbagai kelainan dalam rahim mereka, dan sekitar 30.000 hingga 50.000 bayi perempuan dilahirkan tanpa rahim atau vagina di China setiap tahun.
Dr Chen Biliang, direktur Departemen Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Xijing, menganggap kelahiran bayi Yang merupakan 'terobosan' dalam sejarah medis Tiongkok.