RAKYATKU.COM, GOWA - Tiga hari pasca bencana alam banjir dan longsor di Kabupaten Gowa, membuat jembatan penghubung poros kecamatan di dataran tinggi, terputus.
Akibatnya akses untuk melakukan evakuasi dan suplai bantuan untuk korban, terganggu.
Adapun jembatan yang terputus akibat terjangan derasnya air dan tertimpa material longsor, antara lain:
1. Jembatan Jenelata, Desa Moncongloe, Kecamatan Manuju, jalur penghubung Manuju - Sapaya terputus.
2. Jembatan Dusun Limoa, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju.
3. Jembatan Bili-Bili 2, Poros Sapaya Dusun Pannambungang, Desa Moncongloe, Kecamatan Manuju.
4. Jembatan penghubung antara Dusun Belamoncong dengan Dusun Congorok, Desa Tamalatea, Kecamatan Manuju.
5. Jembatan Paranakeng, yang menghubungkan Desa Lembang loe, Desa Parangloe, serta Desa Taring, Kecamatan Biringbulu, terputus.
6. Jembatan Dusun Botong, Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, terputus.
7. Jembatan Desa Parangloe, Kecamatan Biringbulu, terputus.
Saat ini, untuk melakukan evakuasi dan pembersihan poros penghubung serta pengiriman logistik, Pemerintah Kabupaten Gowa kembali menurunkan tiga tim.
Tim 1 akan mengirimkan logistik ke Sapaya Kecamatan Bungaya, sekaligus terus memantau kondisi banjir di Somba Opu Pattallassang dan Pallangga.
Tim 2 (Dandim dan Wabup Gowa) melanjutkan evakuasi di Manuju dan Parangloe, dan Tim 3 (Kapolres Gowa dan sekda Gowa) ke Tinggimoncong.