RAKYATKU.COM, TAKALAR - KM Bina Marine 89, sedang dalam perjalanan dari Samarinda ke Malili. Rencananya, di daerah tujuan, mereka akan membongkar muatan jenis batu bara.
Tapi dalam perjalanan, tepatnya di perairan Galesong, Takalar, tiba-tiba ombak mengamuk. Ketinggian ombak sekitar 5 meter.
"Besar sekali ombak 3 sampai 5 meter tingginya, baru kencang sekali arus," cerita ABK Kapal, Hendra kepada Rakyatku.com, Kamis (24/1/2019).
Saat itu, Hendra berada di bawah kamar mesin. Kemudian naik ke atas, karena takut akan bahaya menimpa dirinya.
"Itu kapal tidak mau terputar, meski mesin tetap menyala. Saking besarnya ombak dan derasnya arus, hingga kami dibawa ke pinggir pantai," tambah Hendra yang merupakan bass kapal.
Sebelum terdampar di Kampung Beru, Desa Pa'lalakang, Kecamatan Galesong, Takalar, Hendra terlebih dahulu melepaskan tongkang berisi batu bara yang ditariknya dari Samarinda.
"Kami tidak bisa lagi menahan derasnya arus, jadi kami lepas itu tongkang. Dan kami pun ikut juga terdampar ke pinggir pantai pada Selasa, 22 Januari, sekitar pukul 09:00," ujarnya.
"Pada saat terdampar, kita dibantu oleh warga di sini," tutupnya.
Kini korban sudah berada di rumah seorang warga bernama Daeng Ngemba. Ada 10 orang ABK yang ditampung di rumah tersebut, termasuk kapten kapal.