RAKYATKU.COM - Masih banyak yang penasaran, siapa yang mengambil gambar seorang nenek dan cucunya di tengah banjir di Gowa. Teka-teki itu akhirnya terjawab.
Dia adalah Ananda Dina Algina. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) itu, salah seorang anak Nur Janna Djalil. Dia memotret ibu dan kemenakannya dengan bertengger pada batang pohon yang mengapung.
Saat itu, gadis yang akrab disapa Nanda itu panik luar biasa. Dia hanya bisa menangis sambil berteriak minta tolong. Maklum, dia tidak bisa berenang.
Dalam kondisi panik tersebut, dia juga menelepon kakak iparnya, Nurfadiansyah yang sedang berada di luar. Nurfadiansyah lalu meminta Nanda mengambil foto agar bisa segera dikirimkan ke Basarnas untuk memberikan pertolongan.
Nur Janna akhirnya ditolong warga dan Basarnas yang membawa perahu karet. Dia sempat dirawat di klinik dan kondisinya beangsur-angsur membaik, tetapi kemudian meninggal dunia keesokan harinya.
Sementara Wali, cucunya, selamat. Foto aksi heroik nenek yang menyelamatkan cucunya tersebut sempat viral di media sosial pada Selasa (22/1/2019). Peristiwa itu terjadi di kompleks BTN Zigma Royal Part Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Nanda kemudian menceritakan detik-detik peristiwa mencekam itu lewat Instastory-nya, Rabu (23/1/2019).
"Yang nanya siapa yang foto, itu saya yang foto. Karena pada posisi itu hp saya sudah mau mati, ngetik juga susah karena layarnya basah kena air hujan, makanya saya ambil foto untuk kakak saya biar dia tau lokasi saya dan ibu saya dimana," tutur Nanda.
"Kenapa saya gak nolongin? Saya itu ga tau berenang, bisa dilihat posisi saya dan ibu saya beda beberapa meter. Ibu saya berpegangan di pohon kayu, saya hanya menginjak batang yang mengapung dan pegangan ke pohon pisang," lanjutnya.
"Pijakan saya itu rapuh jadi gabisa gerak banyak. Jadi yang bisa saya lakukan cuma menunggu bantuan sambil berteriak minta tolong," alumni SMAN 5 Makassar itu.
Menurut Nanda, ibunya sempat membaik usai dirawat di klinik. Dia tak lagi mengeluh apa-apa. Namun, pada Rabu sore (23/1/2019), Nur Janna tiba-tiba mengeluh pandangannya gelap sehingga dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf Gowa. Dia akhirnya meninggal dunia, diduga karena serangan jantung.
"Terimakasih teman teman, keluarga, dan orang-orang yang tidak saya kenal tapi turut mendoakan dan membantu mengklarifikasi kejadian sebenarnya. Almarhum akan dikebumikan di kampung kami, Kabupaten Luwu setelah zuhur," tulis Nanda, Kamis pagi (24/1/2019).