RAKYATKU. COM, MAKASSAR - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Syamsibar menyebut hingga saat ini, sudah ada 26 korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi beberapa hari yang lalu.
"Dan sampai saat ini data yang masuk yang kita rilis itu ada 26 orang yang meninggal," kata Syamsibar, melalui Crisis Media Center Pemprov Sulsel, Kamis (24/1/2019).
Disebutkan Syamsibar, banjir dan longsor itu terjadi di 10 kabupaten/kota di Sulsel. Hingga 23 Januari pukul 23:10 Wita, Rabu (23/1/2018), total 3.914 Kepala Keluarga (KK) yang terkena dampak, orang hilang 24 jiwa, sakit 46 orang dan warga yang mengungsi 3.321 orang.
"Dan alhamdulillah hujan sudah tidak seperti kemarin-kemarin. Intensitasnya sudah mulai menurun, dan DAM Bili-bili elevasinya juga sudah turun dan berada dalam kondisi normal," jelas Syamsibar.
Adapun status hingga pukul 04.50 Wita Kamis (24/1/2018), tinggi muka air (TMA) Waduk Bili-bili +99.45 (normal 99,50), volume waduk sekitar 248.59 m3 dan inflow sekitar 246.66m3/detik serta outflow sekitar 246.70/detik. Dan status telah diturunkan menjadi di bawah normal dan tinggi bukaan pintu dikurangi menjadi 2.0 m.
Namun demikian lanjut Syamsibar, pihaknya masih terus melakukan upaya. Termasuk di daerah yang terjadi longsor. Sampai saat ini masih terus dilakukan pencarian dari berbagai unsur baik TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Tagana dan berbagai pihak.
"Termasuk masyarakat, dan kita koordinasi dengan Bupati Gowa Pak Adnan dan kita berharap semua bisa dievakuasi. Dan ini masih dalam tahap pencarian," pungkasnya.