Kamis, 24 Januari 2019 06:45
Nur Janna Djalil akhirnya meninggal dunia usai menyelamatkan cucunya.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,GOWA - Nenek berjilbab yang menggendong cucunya di tengah banjir itu akhirnya meninggal dunia. Banyak yang bertanya siapa yang memotret wanita bernama Nur Janna Djalil hingga viral di media sosial?

 

Misteri itu akhirnya diungkap menantunya, Nurfadiansyah. Dia sedang tak berada di rumah saat air bah merendam kediaman mereka, Selasa (22/1/2019). 

Saat itu, Nur Janna hanya bertiga dengan seorang anaknya, Ananda Dina Algina dan cucunya, Waliziab Muhammad Nur di kompleks BTN Zigma Royal Part Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. 

Tak disangka air cepat naik. Semua warga sibuk menyelamatkan diri masing-masing. Barang berharga tak terpikir lagi.

 

Dalam kondisi panik, Nur Janna langsung menggendong cucunya hendak lari menghindar. Apa boleh buat, sekeliling rumah sudah dikepung banjir. Semakin naik, arusnya cukup deras. 

Dia berusaha tegar, menguatkan diri. Dia harus menyelamatkan diri dan cucunya. Dia tak kuasa menahan arus air. Dia terseret, tetapi terus berjuang menjaga keseimbangan. Nur Janna mendekap erat Wali sambil mencari pegangan untuk bertahan. 

Ketika air sudah menenggelamkan atap rumah, dia berhasil berpegangan pada sebuah pohon. Di situ dia bertahan dengan sisa-sisa tenaganya. Anaknya tak bisa berbuat apa-apa. Sambil menangis, dia menelepon kakak iparnya, Nurfadiansyah, ayah Wali.

"Istriku kerja juga. Mertuaku bertigaji iparku, tetapi iparku (Ananda Dina) tidak bisa juga apa-apa. Jadi natelponka. Saya minta foto, baru kirimkan Basarnas supaya ada pertolongan," cerita Nurfardiansyah kepada Rakyatku.com melalui telepon, Rabu malam (23/1/2019).

Foto nenek dan cucunya itu akhirnya viral di media sosial. Pertolongan akhirnya datang tiga jam kemudian. Beberapa warga memberanikan diri menolong Nur Janna dan cucunya sebelum perahu karet Basarnas tiba.

Dia lalu dibawa ke klinik terdekat lalu dibawa ke rumah besannya, rumah orang tua Nurfardiansyah yang tak terdampak banjir. "Sempat pulang ke rumahnya orang tuaku karena baikmi perasaannya. Tetapi habis asar tidak enak katanya perasaannya," tutur Nurfardiansyah.

Dalam kondisi pingsan, Nur Janna Djalil dibawa ke Rumah Sakit Syekh Yusuf, Gowa untuk mendapatkan perawatan. Setelah dokter dan perawat mengerahkan seluruh kemampuannya, pahlawan untuk cucunya ini mengembuskan napas terakhir.

Dimakamkan di Luwu

Nur Janna Djalil diketahui sebagai warga Keppe, Desa Rantebelu, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu.

Salah seorang kerabat korban, Mahmud mengatakan, Nur Janna adalah mertua Wakil Dekan III Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UMI Makassar, Andi Surahman Batara.

"Informasi dari menantunya, malam ini almarhumah akan dibawa ke Keppe atas permintaan keluarga," kata dia.

TAG

BERITA TERKAIT