RAKYATKU.COM, AUCKLAND - Seorang pasien yang sedang menjalani operasi sesar untuk anak ketiganya di RS Auckland, bergidik ngeri.
Suaminya yang menyaksikan operasi itu, menceritakan, kalau dokter anestesi itu sempat menjawab panggilan telepon di ponselnya.
Pasien wanita itu marah. Suaminya juga mengaku melihat, ahli anestesi itu menggunakan komputer untuk memeriksa janji temu tenis yang tertunda.
"Saya ingat teleponnya berdering dan dia menjawabnya. Saya berpikir itu aneh, terutama karena tugasnya adalah memantau tingkat pereda nyeri saya," kata pasien wanita itu kepada stuff.co.nz.
"Dua kali [prosedur sebelumnya] terakhir, mereka memeriksa mati rasa beberapa kali. Orang ini sama sekali tidak memeriksanya, dan akhirnya saya tertawa terbahak-bahak untuk menyelesaikan bagian c-section.
"Syukurlah, saya hanya memiliki ketidaknyamanan ekstra, daripada apa pun yang mengancam jiwa."
Ibu tiga anak itu mengharapkan agar telepon dilarang dari ruang operasi, karena itu bisa menjadi godaan.
Seorang juru bicara dari Dewan Kesehatan Distrik Auckland mengatakan, ponsel adalah alat penting untuk dokter modern.
"Mereka memungkinkan dokter kami untuk berkomunikasi dengan segera, dan juga mengakses pedoman dan informasi lain yang penting untuk merawat pasien," katanya.
Juru bicara itu menambahkan, ahli anestesi diizinkan untuk menggunakan ponsel mereka, secara diam-diam maupun untuk tujuan yang berhubungan dengan pekerjaan.