Rabu, 23 Januari 2019 12:28
Ilustrasi
Editor : Mulyadi Abdillah

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - BMKG Sulawesi Selatan memperkirakan hujan lebat disertai angin kencang masih akan melanda beberapa wilayah bagian barat hingga tanggal 26 Januari mendatang. 

 

Plt Kepala BMKG Sulsel Joharman mengungkapkan, curah hujan yang tinggi disebabkan oleh adanya daerah tekanan rendah di sekitar Laut Timor. Selain itu kelembaban udara yang tinggi disertai labilitas udara dalam kategori labil sedang hingga kuat. 

"Sehingga menyebabkan potensi awan hujan yang signifikan di wilayah Sulawesi Selatan khususnya pesisir barat dan selatan," kata Joharman dalam keterangan tertulisnya kepada Rakyatku.Com, Rabu (23/1/2019).

Beberapa wilayah Sulawesi Selatan bagian barat yang akan terkena hujan lebat dan angin kencang dari data BMKG meliputi Kota Makassar, Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Gowa. Di wilayah Sulawesi Selatan bagian Selatan meliputi Kabupaten Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Kepulauan Selayar. 

 

BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan. Gelombang dengan ketinggian 1.25 - 2.5 meter berpotensi terjadi di Teluk Bone bagian Selatan. 

Sementara gelombang dengan ketinggian 4.0 – 6.0 meter berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan barat Sulawesi Selatan, Perairan Kepulauan Sabalana, Perairan Kepulauan Selayar, dan Laut Flores.    

"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," imbuhnya.

Sebelumnya, pada tanggal 21 Januari curah hujan di wilayah Makassar dan sekitarnya memang sangat tinggi. BMKG mencatat curah hujan di Panaikang 122 mm, Maros 133 mm, Hasanuddin 197 mm, Gowa 101 mm, Paotere 84 mm. 

Sedangkan pada tanggal 22 Januari 2019 curah hujan di Panaikang 65.4 mm, Maros 71.1 mm, Hasanuddin 78.4 mm, Gowa 92 mm, Paotere 78.4 mm. Kecepatan angin tertinggi tercatat di Paotere 36 Knot (66.67 km/jam).

Cuaca ini menyebabkan beberapa Kecamatan di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa terkena banjir. Selain itu, tingginya intensitas hujan juga menyebabkan bendungan bili-bili di Kabupaten Gowa mengeluarkan status waspada. 

Prakirawan BMKG Sulsel, Yosik Norman menambahkan, hujan yang akan terjadi pada hari ini bersifat variatif. Ada wilayah yang diguyur hujan dan ada juga yang tidak. Tapi, terkadang di satu waktu juga akan terjadi hujan yang lebat.

"Daerah yang berpotensi terjadi hujan lebat adalah di daerah pesisir barat, selatan, hingga ke Selayar namun meskipun Kabupaten Gowa tidak termasuk daerah pesisir namun berpotensi akan terjadi hujan lebat. Peristiwa ini dikarenakan tekanan rendah yang terjadi di sekitaran Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dimana massa udara bagian utara tekanan rendah tersebut tertarik hingga ke Sulawesi Selatan (Sulsel) dan tekanan rendah tersebut biasanya bertahan hingga 1 minggu," jelasnya.

"Diperkirakan musim hujan terjadi tidak sampai sebulan jadi kurang lebih 1 atau 2 minggu itu sudah tidak seperti saat sekarang ini. Namun musim hujan saat ini juga diperkirakan bisa terjadi hingga bulan April mendatang tapi umumnya untuk wilayah bumi selatan, efektifnya sampai 3 bulan yakni dibulan Desember, Januari, dan Februari. Dan adapun hujan setelah Februari itu biasanya ditandai dengan fenomena global. Jadi selama 3 hari kedepan wilayah kota Makasar dan sekitarnya masih akan terjadi angin kencang." jelasnya.

TAG

BERITA TERKAIT