RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Selasa, 22 Januari 2019. Jarum jam menunjuk sekitar pukul 08.00 Wita.
Alwi, Aziz, Daeng Rola, serta seorang teman lainnya, tengah beristirahat di atas kapalnya yang ditambatkan di Sungai Jeneberang. Ketika mereka merasakan guncangan yang dahsyat.
Keempatnya melongok keluar. Ternyata arus air sudah menggulung, mengombang-ambingkan kapal mereka. Seorang teman Alwi sempat melompat ke dermaga.
"Empat orangka di atas kapal, tapi itu temanku yang satu cepat lompat pada saat tali putus," ujarnya.
Tali kapal kemudian putus. Kapal kayu itu pun terseret ke arah laut. Alwi berusaha menyalakan mesin, namun ngadat.
"Tidak menyala mesinku, baru tali putus yang diikat ke dermaga," ucap Alwi saat baru selamat dari musibah.
Kapalnya pun hanyut dan terbongkar. Kapal miring. Alwi, Daeng Rola dan Aziz kemudian naik ke lambung kapal.
Ketiganya bertahan di sana, sambil menunggu bantuan evakuasi. Selama lima jam, ketiganya menunggu nasib, sementara kapal terus terseret ke arah laut yang sudah di depan mata.
Syukurlah, tim SAR segera datang. Ketiganya tampak kedinginan.
Ketika ditanya oleh tim Basarnas untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Alwi pun menjawab, "Janganmi pak, baikma."
Tapi tim evakuasi tetap membawa Alwi ke rumah sakit, bersama dua korban lainnya.