Selasa, 22 Januari 2019 21:01
Agus Harimurti Yudhoyono (tengah).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) blak-blakan mengenai kedatangannya di Sulawesi Selatan tanpa membawa misi menyosialisasikan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno untuk Pilpres 2019. 

 

Menurutnya, Partai Demokrat memang telah sepakat untuk menjalankan dual strategy (strategi ganda). Dalam strategi tersebut, kata AHY, target di Pemilihan Legislatif (Pileg) yang menjadi prioritas partainya.

"Dalam konteks Pilpres, Demokrat menjalankan dual strategy. Strategi ganda. Orang mengatakan dua kaki. Apapun itu, yang kami maksud adalah di setiap kegiatan misalnya kampanye, sosialisasi dan kunjungan kedaerah dimanapun itu, ketika bertemu grassroot kita tentunya mengedepankan  prinsip bahwa kami harus mensukseskan Pileg bagi Demokrat. Kami punya target yang harus dicapai untuk partai. Tapi disisi lain tentunya kami juga ingin mensukseskan Pilpres," ungkapnya saat ditemui di Hotel Novotel, Jalan Chairil Anwar Makassar, Selasa (22/1/2019).

Strategi tersebut, kata AHY, merupakan konsekuensi dari perhelatan Pileg dan Pilpres yang digelar secara bersamaan.

 

"Kita juga harus memahami situasinya bahwa Pemilu 2019 sangat berbeda dengan pemilu sebelumnya, karena dilaksanakan secara serentak antara Pileg dan Pilpres. Sementara kita tahu ada parliamentary threshold 4 persen yang harus dilampaui jika ingin tetap eksis di parlemen," beber putra sulung Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

Oleh karena itu, menurutnya, partai berlambang mercy tersebut harus bekerja ekstra keras. AHY tak mau berharap pada dampak elektoral dari Pilpres.

"Kami tentu harus bekerja keras. Kami tidak ingin hanya berharap-harap saja bahwa ada dampak Pilpres. Strateginya harus khas, harus khusus karena kita ingin Demokrat tetap eksis bahkan bangkit dari hasil Pileg di tahun 2014," tambahnya.

Namun, menurut AHY, strategi ganda tersebut bukan hanya diterapkan oleh partainya. Sejumlah parpol pengusung lainnya juga memberlakukan hal yang sama.

"Di sana sini ada pertanyaan soal itu. Tetapi ini tidak hanya terjadi di Demokrat, silahkan cek di partai-partai lainnya. Selalu ada situasi serupa," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT