Senin, 21 Januari 2019 11:32
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Turki siap untuk mengambil alih keamanan di Manbij, sebuah kota di timur laut Suriah yang dipegang oleh pasukan Kurdi, tempat empat personel AS tewas dalam pemboman pekan lalu. Hal ini telh ditegaskan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada mitranya Amerika Serikat dalam panggilan telepon.

 

Sebuah pernyataan oleh kepresidenan Turki mengatakan bahwa Erdogan pada hari Minggu mengatakan kepada Donald Trump bahwa serangan di Manbij adalah sebuah provokasi oleh Negara Islam Irak dan Levant ( ISIL , juga dikenal sebagai kelompok ISIS) untuk mempengaruhi ekspektasi penarikan pasukan AS dari perang negara yang hancur, dikutip dari Al Jazeera, Senin (21/1/2019).

Dalam langkah mengejutkan, Trump mengumumkan pada 19 Desember bahwa Amerika Serikat akan segera menarik 2.000 tentaranya dari Suriah timur laut, menyatakan bahwa ISIL telah dikalahkan, sebuah pandangan yang tidak dimiliki oleh banyak pakar keamanan dan penasihat kebijakan.

Pejabat AS sejak itu telah berjalan kembali ke timeline-nya, menyarankan kondisi untuk setiap penarikan seperti itu menyelesaikan ISIL, dan Turki memastikan keamanan pasukan Kurdi yang bersekutu dengan AS.

 

Panggilan hari Minggu datang hampir seminggu setelah percakapan telepon lain antara kedua pemimpin di mana mereka membahas situasi di timur laut Suriah di tengah meningkatnya ketegangan mengenai nasib pejuang Kurdi di negara yang dilanda perang.

Terletak di dekat perbatasan dengan Turki, Manbij telah muncul sebagai titik fokus ketegangan setelah keputusan Trump untuk menarik pasukan AS yang kehadirannya secara efektif menghalangi Ankara menyerang pejuang Kurdi, sekutu utama Washington dalam perangnya melawan ISIL.

TAG

BERITA TERKAIT