Sabtu, 19 Januari 2019 16:52
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Kecamatan Rongkong, Seko dan Rampi adalah kecamatan kategori terpencil dan terisolir dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Luwu Utara. Kecamatan tersebut hanya bisa diakses oleh kendaraan roda dua dan pesawat terbang jenis perintis.

 

Meski demikian, kecamatan menyimpan potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan. Sektor inilah yang menjadi mata pencaharian utama warga.

Kepala Bappeda Luwu Utara, Rusdi Rasyid mengatakan, prioritas utama pembangunan di tiga wilayah dimaksud adalah pembangunan infrastruktur untuk mendukung sektor pertanian sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah tersebut. 

Antara lain peningkatan kapasitas infrastruktur jalan, irigasi serta penyediaan energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). 

 

"Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pengembangan komoditas pertanian antara lain padi organik, kopi, kakao dan ternak sapi," kata Rusdi saat di temui, Sabtu (19/1/2019).

Menurut Rusdi, upaya Pemkab Luwu Utara untuk pengembangan potensi alam ini yang menjadi skala prioritas dengan memperbaiki infrastruktur jalanan yang menghubungkan Propinsi Sulawesi Barat dan Propinsi Sulawesi Tengah. 

Agar potensi alam kecamatan yang berada di ketinggian 1000-1500 meter dari permukaan air laut tersebut dapat tersalurkan dan menjadi nilai tambah pendapatan masyarakat. 

"Tahun ini sudah dianggarkan oleh Pemprov Sulawesi Selatan dan Pemkab. Luwu Utara," jelasnya.

Potensi pertanian yang didukung kondisi alam yang subur, tanaman padinya memiliki 8 varietas organik seperti Dambo Tarone, Bandarata, Banjara, Remaja, Paresale, Jamborana, Parekamba. "Tahun lalu sudah memperoleh sertifikasi dari Kementerian Pertanian RI," ujar Rusdi.

Pada tahun 2017, luas lahan persawahan di Kecamatan Rongkong 1,024 Ha, Seko 4.173 Ha dan Kecamatan Rampi 452,1 Ha. Sedangkan produktivitas per tahun Kecamatan Rongkong 5.711,52 ton, Seko 21.958,56 ton dan Kecamatan Rampi 2.369,62 ton.

TAG

BERITA TERKAIT