Sabtu, 19 Januari 2019 16:11
Ilustrasi
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, TAKALAR - Sabtu, 19 Januari 2019. Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Takalar, tenggelam dalam sunyi.

 

Hawa dingin membuat tidur nyenyak. Tak terkecuali di Posko Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Kuliah Kerja Lapangan (KKL) STIEM Bongaya.

Tiba-tiba, Ary dan Kamil mendengar ada suara aneh dari luar poskonya yang juga rumah kepala desa. Mahasiswa STIEM Bongaya yang tengah menjalani KKN itu pun terbangun. Dia melihat jam ponselnya menunjukkan pukul 01.49 Wita.

"Pak yang belum tidur siapa? Ada yang mencurigakan di luar posko," tulis Ary di grup WhatsApp Sampulungan, pada pukul 01:49 dini hari.

 

"Pak ada yang mengintip dari luar, terus ada suara-suara aneh di luar," tambah Kamil pada pukul 02.09 Wita.

Tidak lama kemudian direspons oleh Bendahara Desa Sampulungan, Sibali, yang merupakan warga setempat.

"Bagaimana situasi posko?" tanya Sibali. 

Kemudian di balas lagi oleh mahasiswa yang bernama Kamil, "Masih was-was ini pak."

Sibali terus memantau perkembangan mahasiswa KKN itu hingga pukul 02.32 Wita. Pada saat orang yang mengawasi posko dari luar itu, tak terlihat lagi. Dia meminta para mahasiswa tersebut tetap waspada.

"Saya sudah menegaskan ke kader keamanan, untuk lebih aktif. Apalagi kita ini punya tamu anak KKN dari STIEM Bongaya," kata Pjs Kepala Desa Sampulungan, Abd Rachman.

Rachman juga sudah menyampaikan ke masyarakat, agar selalu memperhatikan sela-sela rumah, terutama pintu dan jendela, agar ditutup rapat. "Khusus mahasiswa, kalau ada yang mencurigakan hubungi kontak yang ada di group," imbaunya.

Sebelumnya, di posko KKN STIEM Bongaya di Aeng Toa yang merupakan tetangga Desa Sampulungan, dimasuki perampok.

Pria bersenjatakan parang, memasuki posko mahasiswa KKN dan membawa kabur dua unit handphone dan dompet milik dua mahasiswi.

TAG

BERITA TERKAIT