RAKYATKU.COM, MAKASAR - Di tahun politik saat ini, Daihatsu tidak khawatir atas penurunan permintaan yang akan berdampak harga kendaraan di industri otomotif, dan perusahaan pembiayaan di tanah air.
Kepala Wilayah Astra Internasional Indonesia Timur, Tulus Pambudi mengatakan, ditahun politik saat ini hanya ada 2 pilihan. Jika aman dan lancar itu bisa dikendalikan. Tapi jika terjadi gejolak itu akan mempengaruhi karena di otomotif rentan sekali jika terjadi yang seperti itu.
"Jadi apabila marketnya sama dengan tahun lalu, kemudian kita bisa meningkatkan sedikit penjualan Grand New Xenia, harusnya bisa bisa bersaing dengan kompetitor lainnya." terangnya saat konfrensi pers di cafe D'Orbit, kompleks ramayana, jumat (18/1/2019).
Dia berharap, penjualan Grand New Xenia tahun ini dan strategi kita sudah kami siapkan di pertarungan otomotif saat ini untuk kelas low Multi Purpose Vehicle (MPV) dan kelebihan kita adalah jaringan outlet dan sprepart kita yang banyak, luas, dan jauh lebih murah dari kompetitor lainnya.
Terpisah, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Sulsel, I Putu Danda Dharmika menjelaskan, Mungkin setelah berakhirnya pesta demokrasi ini akan melahirkan reformasi dan transformasi ekonomi dari pemerintah yang diharapkan dapat memacu geliat ekonomi Indonesia terutama masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Mayoritas debitur di multifinance memang segmen retail yang mendominasi dimana secara ekonomi adalah menengah ke bawah(segmen mobil dan motor)." terangnya.
Dan semenjak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan penerapan DP 0 persen di perusahaan pembiayaan yang diatur dalam POJK No. 35/POJK.05/2018 tentang penyelenggaraan usaha perusahaan pembiayaan di desember 2018 lalu tentunya akan lebih merangsang masyarakat untuk mengambil kredit kendaraan di leasing.