Kamis, 17 Januari 2019 19:06
Chief Executive Officer (CEO) Kalla Toyota, Hariyadi Kaimuddin saat memberikan keterangan kepada awak media di Mal Ratu Indah Makassar, Kamis (17/1/2019). 
Editor : Mulyadi Abdillah

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dua sub bisnis unit (SBU) logistik laut Kalla Group, PT Jelajah Laut Nusantara dan PT Bumi Lintas Tama kini berada dalam satu atap. Keduanya kini bersatu dengan nama Kalla Lines.

 

"Hari ini kita meresmikan transportasi yang menggunakan nama Kalla Lines. Kemarin sempat terpecah karena dua perusahaan yang didalamnya tersebut mencari jalan sendiri-sendiri," ucap Chief Executive Officer (CEO) Kalla Toyota, Hariyadi Kaimuddin kepada awak media di Mal Ratu Indah Makassar, Kamis (17/1/2019). 

PT Jelajah Laut Nusantara sebelumnya bergerak di bidang perusahaan pelayaran nasional untuk pengiriman kendaraan seperti : motor, mobil, truk, maupun alat berat via transportasi laut. Sementara PT Bumi Lintas Tama bergerak di bisnis transportasi laut. 

Dengan menyatunya kembali dua sub bisnis unit logistik laut Kalla Group itu, diharapkan bisa mengembalikan kejayaan Kalla Lines seperti tahun 90-an.

 

"Dengan penggabungan kembali dua perusahaan dalam satu bendera ini, diharapkan ada perubahan dari tahun-tahun sebelumnya," kata Hariyadi yang didampingi Chief Operation Officer PT Bumi Lintas Tama, Muhammad Naim, Kepala Cabang PT. Jelajah Laut Nusantara, Naharuddin.

Kalla Lines saat ini memiliki beberapa kapal jenis Roro. Diantaranya KM Rania berkapasitas 500 unit mobil, KM Omarrasheed kapasitas 750 unit mobil, Aishakamila kapasitas 700 unit mobil, dan 1 KM Shafiyah jenis tanker kapasitas 1550 Mton.

"Bisnis otomotif butuh transportasi laut seperti kapal roro untuk distribusi kendaraan Kalla Group dan berbagai merk kendaraan lainnya. Baik yang baru maupun yang bekas dan baru," demikian Hariyadi.

CEO PT Bumi Lintas Tama, Muhammad Naim menambahkan, kurang lebih 10 tahun ini PT Bumi Lintas Tama sudah tidak lagi bergerak di bidang angkutan penyeberangan.

"Untuk kedepannya bagaimana kita bisa menjadi perusahaan pelayaran yang dulu. Kalla Lines ini sendiri sudah banyak mengoperasikan banyak kapal muatan dan untuk angkutan penumpang sendiri maupun angkutan jenis kendaraan, ternak, dan tanker. Untuk pengoperasionalnya juga pernah berlayar sampai ke Lombok, Surabaya, dan Australia," ucapnya.

Naim turut mengenang masa kejayaan Kalla Lines pada 90an, sebelum dua perusahaan ini berpisah. Kala itu, Kalla Lines membeli 10 kapal dalam 1 tahun. "Saat itu sangat mengagetkan para produsen kapal di Jepang saat itu. Kita optimis mengembalikan kejayaan itu," tandasnya.

TAG

BERITA TERKAIT