Kamis, 17 Januari 2019 13:46
Kepala Dinas Pendidikan Sawesi Selatan, Irman Yasin Limpo.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU. COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Pendidikan Sawesi Selatan, Irman Yasin Limpo, menanggapi soal imbauan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, yang meminta seluruh pelajar muslim di Sulsel harus tahu mengaji. 

 

Kata None, sapaan akrab Irman Yasin Limpo, soal harapan Wagub Sulsel itu, sudah ada rutinitas di sekolah-sekolah di Sulsel, yang mengharuskan setiap siswa-siswi mengaji setiap hari Jumat. 

"Dan tahun ini juga, kita haruskan mengaji dua kali dalam sehari. Pagi dan setelah zuhur," kata None saat ditemui usai Rapat Koordinasi Pendidikan Sulsel, di Claro Hotel, Kamis (12/1/2019).

Itu untuk pelajar muslim kata None. Bagi yang non muslim, akan membaca kitabnya sendiri di ruangan yang berbeda.

 

"Dampaknya pemahaman toleransi. Jadi kalau misalnya ada yang muslim mengaji, besar suaranya, mungkin kasih kecil suaranya karena ada yang non muslim juga mengaji," jelasnya. 

Lebih jauh None menjelaskan, sebagai komitmennya agar seluruh pelajar harus bisa mengaji, maka saat penerimaan tahun ajaran baru nanti, akan ada semacam tes mengaji. 

"Sekarang kita minta kesepakatan dinas-dinas kabupaten/kota. Kami harapkan penerimaan siswa baru tahun ini, yang masuk SMA harus tahu mengaji. Jadi yang tidak tahu mengaji, bisa kursus 8 jam dulu. Karena dja akan ikut selama tiga tahun di SMA untuk mengaji," pungkasnya. 

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman berharap para siswa muslim di Sulsel mesti pandai membaca Alquran.

Ia tidak mau, siswa muslim lulus dari sekolah, namun tidak bisa membaca Alquran. 

"Jangan sampai generasi kita yang memang muslim, tidak bisa membaca Alquran. Tolong diperhatikan kepala sekolahnya Pak Kadis," tambah Sudirman. 

Lebih tegas lagi, adik Menteri Pertanian Amran Sulaiman ini meminta Kadis Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo untuk mencopot kepala sekolah, bila ada siswa muslim lulusan sekolahnya, yang tidak bisa membaca Alquran. 

"Kalau nanti ada tamatan atau lulusan tidak bisa ngaji, tolong ganti kepala sekolahnya," lanjut Sudirman. 

Ia lalu menjelaskan, alasan mengapa siswa mesti pandai membaca Alquran sejak dari awal. Salah satunya, untuk meningkatkan pengetahuan agama dan iman, agar terhindar dari pemahaman radikal bila sudah keluar dari lingkungan sekolah. 

"Jangan sampai, kalau sudah keluar sekolah, sudah radikal, angkat senjata dan sebagainya. Kalau dari awal adik-adik sekolah ini tidak difaksin ilmu agama yang baik, jadi keluar langsung angkat senjata," jelasnya.

TAG

BERITA TERKAIT