Kamis, 17 Januari 2019 11:45
Ilustrasi
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MELBOURNE - Pramugari Malindo Air, baru-baru ini ditangkap di Australia.

 

Dia diduga mencoba menyelundupkan narkoba dari Malaysia ke Australia. 
Sejauh ini, sudah delapan orang ditangkap oleh pihak berwenang dari Angkatan Perbatasan Australia, dan Komisi Intelijen Kriminal Australia di Melbourne, selama dua minggu terakhir. 

Setidaknya dua dari orang-orang ini adalah awak kabin Malindo, menurut Straits Times.

Anggota kru kabin ini, dituduh sebagai bagian dari sindikat yang diduga bertanggung jawab atas penyelundupan heroin dan metamfetamin, senilai sekitar USD220 juta.  

 

Dilaporkan, awak kabin diduga membawa obat-obatan ini di tubuh mereka, saat terbang dari Malaysia ke Melbourne dan Sydney. 

Sindikat narkoba ini, sedang diselidiki pihak berwenang Australia selama lima bulan terakhir. 

Sindikat ini, dilaporkan telah beroperasi selama lima tahun terakhir. Empat wanita dan empat pria ditangkap di Melbourne dan didakwa melakukan perdagangan narkoba. 

Komandan Border Force Victoria Craig Palmer berpidato tentang penangkapan awak kabin, dengan menyatakan, "Mereka (kru maskapai penerbangan), dapat diintervensi di perbatasan seperti orang lain, dan menghadapi hukuman yang signifikan jika mereka diketahui menggunakan posisi mereka, untuk mencoba menghindari kontrol perbatasan kami." 

Sehubungan dengan berita ini, Malindo baru saja mengeluarkan pernyataan. Mereka telah memecat salah satu anggota awak kabin yang terlibat. 

Dilansir dari Free Malaysia Today, pernyataan itu berbunyi, “Awak kabin (anggota) tersebut telah diberhentikan sementara. Sebagai maskapai penerbangan internasional yang bertanggung jawab, Malindo Air tidak memaafkan tindakan apa pun yang bersifat kriminal, atau perilaku salah oleh personel kami.” 

"Kami sekarang telah belajar dari berbagai laporan media, bahwa awak kabin (anggota) tersebut ditangkap karena diduga menjadi bagian dari sindikat narkoba internasional, yang menggunakan awak kabin berbagai maskapai penerbangan, untuk menyelundupkan narkoba ke Australia." 

Maskapai ini, juga meyakinkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan pihak berwenang, untuk memastikan bahwa semua anggota awak kabin dan penerbangan mematuhi hukum internasional.

TAG

BERITA TERKAIT