Rabu, 16 Januari 2019 19:08
Joko Widodo-Ma'ruf Amin. (Foto: Kompas.com)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Charta Politika Indonesia menyebut kontribusi calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin terhadap tingkat keterpilihan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin terbilang kecil pada Pemilihan Presiden 2019.

 

"Masih kecil sekali bagaimana faktor Ma'ruf sebagai cawapres menjadi insentif elektoral. Dari keseluruhan pemilih Jokowi-Ma'ruf hanya 0,2 persen yang katakan karena suka Kiai Ma'ruf," ujar
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, dikutip CNNIndonesia.com, Rabu (16/1/2018).

Yunarto mengatakan, itu karena posisi Ma'ruf yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai penjaga Jokowi dari terpaan isu anti-Islam, bukan sebagai pendongkrak suara.

"Kedua, ada faktor Jokowi unggul (dari lawannnya), jadi tidak perlu lagi memaksakan faktor baru sebagai pendongkrak, termasuk memaksakan faktor wakil sebagai pendongkrak," ucap dia.

 

Yunarto menyebut, dampak elektoral Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto masih lebih tinggi ketimbang Ma'ruf terhadap Jokowi. Sebanyak 2,5 persen mengaku memilih pasangan calon nomor urut 02 karena suka terhadap figur Sandiaga.

"Angkanya masih sedikit lebih besar dibandingkan dengan Kiai Ma'ruf ketika kita uji dalam insentif elektoral," ujar dia.

Lebih lanjut, Yunarto mengatakan alasan responden memilih kedua pasang calon adalah karena sosok sang capres. Alasan yang paling banyak disebutkan pemilih Jokowi-Ma'ruf adalah karena kinerja Jokowi selama menjadi presiden dinilai bagus dan berpengalaman. 

Survei yang dilakukan yang dilakukan pada 22 Desember 2018-2 Januari 2019 itu menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan jumlah sampel 2.000 responden dan margin of error plus minus 2,9 persen serta pada tingkat kepercayaan 95 persen.

TAG

BERITA TERKAIT