Selasa, 15 Januari 2019 13:46
Kamar yang ditempati mahasiswi STIEM Bongaya.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, TAKALAR - Suara pengajian di masjid sudah menggema. Petanda salat Subuh tidak lama lagi dilaksanakan. Sementara mahasiswa KKN STIEM Bongaya masih tertidur pulas.

 

Hujan deras turun. Dinginnya menembus tubuh. Suara hujan seakan membuat 11 mahasiswa KKN 'tuli'. Suasana itu lantas dimanfaatkan pelaku pencurian di Takalar.

Dengan membawa senjata parang panjang, pria berskrap masuk ke posko KKN. Seketika, salah satu mahasiswa Firman (21) yang tidur di lantai 2 terbangun. Dia melihat langsung perampok itu masuk ke dalam kamar.

"Iye kulihat langsung itu pencuri pakai skrap dan bawa parang panjang masuk ke dalam kamar," kata Firman, Selasa (15/1/2019).

 

"Saya kan tidur di luar kamar, ada 9 orang. Sedangkan  perempuan yang dua itu tidur di dalam kamar. Saat itu lampu mati kalau yang di kamar lampunya menyala," tambahnya.

Saat perampok itu masuk ke dalam kamar, Firman mencolek delapan temannya.

"'We bangun ada pencuri masuk', dengan nada kecil di hantui rasa takut. Sambil menunggu pencuri itu keluar dari dalam kamar," bebernya.

"Saya dan teman-teman takut melawan karena ada temanku cewek di dalam kamar itu, baru dia bawa parang lagi," tambahnya.

Tak lama kemudian, lanjut Firman, pria itu keluar dari dalam kamar. Di tangannya, sudah ada dua HP dan dompet milik temanya.

"Setelah pelaku itu keluar (rumah), kita kasih bangun teman yang tidur pulas dalam kamar. Bangunki ada pencuri masuk coba periksa barang-barangmu, dan ternyata sudah tidak ada," tukasnya.

TAG

BERITA TERKAIT