Selasa, 15 Januari 2019 12:13
Ilustrasi.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM - Diduga karena putus cinta, Wahono (20), pemuda asal Pekalongan, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

 

Awalnya, ibu korban, Siti Chamidah (52) yang baru pulang dari pasar bersama ayah korban, dibuat kaget saat melihat anaknya sudah dalam kondisi tengkurap di lantai dapur.

"Awalnya ibu korban ini merasa curiga saat akan masuk rumah, pintu dalam kondisi terkunci semuanya dari dalam. Akhirnya dibuka paksa," kata Kasubag Humas Polres Pekalongan, Iptu Akrom.

Mendapati anaknya sudah dalam kondisi terkulai lemas, ibu korban langsung berteriak histeris. Ayah korban yakni Kaswani (56) langsung mengevakuasi korban ke kamar sebelum akhirnya dibawa ke Puskesmas Sragi.

 

"Sesampainya di puskesmas sekitar pukul 18.45 WIB korban langsung diperiksa oleh tim medis dan dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal dunia," beber Akrom, dilansir Detikcom,

Dari hasil visum luar tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Namun ditemukan ada bekas jeratan di leher bagian atas.

"Korban meninggal akibat aksi bunuh diri dengan meminum air campuran sabun cuci, setelah itu korban melakukan gantung diri di dapur dengan menggunakan tali rafia yang telah disediakannya," kata Akrom.

Aksi bunuh diri ini terekam melalui kamera ponsel korban. "Dia merekam sendiri aksinya dari adegan pertama meminum air sabun hingga aksi gantung diri, dan sebelum lemas dia kirim ke kekasihnya," katanya.

Jenazah korban dimakamkan Selasa (15/1) di tempat pemakaman setempat. "Kasus ini kasus bunuh diri karena putus cinta. Dan kita sendiri akan meminta keterangan saksi dari pacar korban," jelasnya.

Polisi masih kesulitan untuk meminta keterangan pacar korban. Sebab dari ponsel korban diketahui hanya tertulis nama 'Sayang' pada nomor telpon milik pacarnya. 

Sedangkan nomor yang diberi nama 'Sayang' itu masih sulit untuk dihubungi. "Masih dilakukan pencarian nama 'sayang' di HP milik korban," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT