Selasa, 15 Januari 2019 09:33
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - China berencana mengirim pesawat ruang angkasa ke Mars di tahun 2020. Itu adalah misi selanjutnya Negeri Tirai Bambu tersebut usai menjelajahi sisi terjauh bulan.

 

Dua pesawat ruang angkasa China, Jade Rabbit 2 dan Chang'e 4 sukses mendarat di bulan dalam beberapa hari terakhir. 

Para pejabat di badan antariksa Tiongkok mengatakan, mereka sekarang berencana untuk mengirim penyelidikan ke Mars pada tahun depan dengan misi berawak ke planet merah itu, dikutip dari Daily Mirror, Selasa (15/1/2019).

Wakil Direktur Badan Antariksa China (CNSA), Wu Yanhua mengatakan, misi pertamanya ke Mars, Yinghuo berakhir dengan kegagalan pada 2012. Ketika pesawat ruang angkasa itu hancur setelah gagal memasuki orbit di sekitar Bumi.

 

Namun, sekarang Badan Antariksa Nasional Cina melaporkan bahwa misi antariksa sedang berjalan sesuai rencana. Dengan pesawat ruang angkasa itu bekerja dengan baik setelah mendarat di sisi jauh bulan.

Yanhua mengatakan bahwa CNSA ingin bermitra dengan organisasi luar di masa depan. "Kami menyambut kolaborasi internasional dalam mengembangkan perangkat di pesawat ruang angkasa serta investasi dalam dan luar negeri."

Bagian pertama dari misi Mars CNSA akan melibatkan menempatkan penyelidikan ke orbit di sekitar planet ini, tetapi tidak dengan mengorbankan aktivitas bulan yang berkelanjutan.

"Kami sedang mempelajari program pengiriman astronot ke bulan tetapi masih dalam tahap yang sangat awal," kata Yanhua.

CNSA juga akan berusaha untuk membangun stasiun penelitian di kutub selatan bulan karena Cina bertujuan untuk menyatakan dirinya setara dengan AS dalam eksplorasi ruang angkasa.

"Cina membuntuti orang lain ketika datang ke misi luar angkasa, sampai Chang'e 4, pesawat ruang angkasa pertama manusia yang mendarat di sisi jauh bulan," kata Wu Weiren, ilmuwan kepala program Chang'e 4.

Dia menjelaskan rasa kebanggaan nasional terhadap misi tersebut: "Itu membuktikan bahwa China dapat melakukan sesuatu yang tidak pernah dicapai negara lain dalam eksplorasi ruang angkasa."

TAG

BERITA TERKAIT