Minggu, 13 Januari 2019 15:40
Rahaf Mohammed Al-Qunun
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Apa yang dilakukan Rahaf Mohammed Al-Qunun diperkirakan akan menjadi "revolusi" bagi wanita di negaranya.

 

Bukan karena dia murtad, melainkan keberaniannya menentang sistem perwalian yang ketat di Arab Saudi, di mana setiap wanita harus selalu didampingi oleh wali laki-laki ketika keluar rumah, baik itu ayah, saudara atau suami.

Banyak aktivis telah menyerukan diakhirinya sistem perwalian ini, karena dianggap mengekang perempuan, dan melanggar hak kebebasan mereka.

Nah, apa yang dilakukan Rahaf dipuji sebagai langkah berani, karena dia menentang aturan ketat kerajaan demi mencari kebebasan.

 

Melalui media sosial, dia mengatakan bahwa dia harus menjauh dari keluarganya karena selalu mengalami penyiksaan fisik.

Kisahnya pun menjadi viral dan memicu trend "hapuskan perwalian dan kami semua tidak akan bermigrasi" trendi Twitter di Arab Saudi dan di seluruh dunia.

Para wanita juga telah menyerukan diakhirinya perwalian, menggunakan tagar #EndMaleGuardianship.

Jurnalis dan aktivis feminis Mesir, Mona Eltahawy juga memberikan dukungannya. Dia memposting video di Twitter yang menyatakan bahwa insiden itu akan memicu perubahan.

"Rahaf Mohammed al-Qanun - tandai kata-kata saya - ini akan memulai revolusi di Arab Saudi," katanya dalam video.

"Pergilah di media sosial sekarang dan saksikan akun dari begitu banyak pemuda Saudi yang mengatakan 'Rahaf, kamu telah menunjukkan kepada kami bahwa kami dapat melakukan ini. 'Rahaf, kamu telah menunjukkan kepada kami, bahwa kami layak untuk bebas'."

Dia mengatakan bahwa ada lebih dari selusin wanita Saudi di penjara karena mereka menentang undang-undang perwalian.

Pada saat yang sama, para pendukung Rahaf menggunakan Twitter untuk mendoakannya untuk kehidupan barunya di Kanada.

Arab Saudi adalah salah satu negara dengan pemisahan gender paling tinggi di dunia. Itu berada di peringkat 138 dari 144 negara di Global Gender Gap 2017, sebuah studi Forum Ekonomi Dunia tentang bagaimana kaum perempuan berpartisipasi dalam ekonomi dan politik, kesehatan dan pendidikan.

TAG

BERITA TERKAIT