RAKYATKU.COM - Mendapati anak main smartphone, tablet, atau gadget lainnya tentu membuat para orangtua jadi waspada. Pasalnya, Anda takut si kecil jadi malas beraktivitas, kecanduan gadget, hingga merusak otak dan tumbuh kembangnya.
Namun di sisi lain, tak bisa dipungkiri juga bahwa kecanggihan teknologi yang satu ini bisa menjadi senjata ampuh untuk menenangkan anak yang rewel.
Nah, kabar baiknya, para pakar kesehatan kini justru membolehkan anak main gadget. Bahkan, katanya hal ini bisa membantu mendukung tumbuh kembang anak. Bagaimana bisa? Berikut ulasan lengkapnya.
1. Merangsang keterampilan motorik
Keterampilan motorik adalah kemampuan yang berkaitan dengan gerakan otot-otot tubuh seperti bibir, lidah, tangan, dan kaki. Nah, keterampilan motorik anak ini ternyata bisa dilatih lewat permainan edukasi yang tersedia dalam gadget, lho.
Saat memegang smartphone atau tablet, si kecil akan melibatkan koordinasi mata dan gerakan jari-jari tangannya untuk membuka aplikasi sampai berhasil main game.
Ia akan mengikuti arahan kursor saat bermain, menekan tombol kanan atau kiri, atau menunjuk benda-benda yang diinginkan. Hal ini membuktikan bahwa secara tidak langsung, kehadiran gadget dapat melatih kemampuan motorik anak di masa pertumbuhannya.
2. Melatih cara berpikir
Para ahli sepakat bahwa perkembangan teknologi yang ada saat ini ternyata dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan lebih cepat dan lebih baik. Keterampilan kognitif adalah kemampuan yang berkaitan dengan cara berpikir, mengingat, membuat rencana, hingga pemecahan masalah.
Sekarang ini sudah banyak media interaktif, video game, atau program edukatif lainnya yang dapat merangsang kemampuan berpikir pada anak. Ambil contoh pada permainan puzzle, anak dirangsang untuk fokus dan mencari cara menyusun potongan-potongan gambar yang acak menjadi satu gambar yang utuh.
Permainan yang seperti inilah yang dapat merangsang cara berpikir anak untuk memecahkan masalah supaya bisa terus maju ke level selanjutnya. Dengan begitu, Anda tak perlu lagi khawatir bahwa keseringan main gadget akan berdampak buruk bagi perkembangan kognitif anak.
3. Merangsang anak berpikir kreatif
Jangan salah, membiarkan anak main gadget ternyata bisa menjadi salah satu cara untuk merangsang kreativitas anak, lho. Pasalnya, saat ini sudah banyak aplikasi yang dapat melatih keseimbangan otak kiri dan kanan anak, salah satunya lewat kegiatan menggambar dan mewarnai.
Semakin berkembangnya teknologi, sekarang ini sudah tersedia gadget baru yang memadukan metode gambar konvensional (dengan kertas dan pensil atau krayon) dengan metode teknologi digital. Maksudnya, Anda bisa mengajarkan anak mewarnai tanpa menggunakan krayon, tapi hanya tinggal menyentuh atau menggerakkan kursor pada layar gawai saja.
Dengan kegiatan mewarnai, anak akan tertarik untuk berpikir kreatif dengan memadukan berbagai warna ke dalam satu gambar favorit si kecil. Cara ini dapat membantu anak menuangkan ide dan kreativitasnya dengan cara baru yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.
Selain mengasah kreativitas, dilansir Hellosehat, terapi warna ini juga bisa menjadi metode relaksasi bagi si kecil, lho. Anak hanya merasa bahwa ia sedang bermain, padahal pada saat yang bersamaan ia juga sedang belajar lewat gadget kesayangannya.
Anda juga bisa memanfaatkan quality time dengan menggambar dan mewarnai bersama anak. Ajak anak berdiskusi mengenai gambar apa yang ia inginkan, warna apa yang ia sukai, dan pada akhirnya mewarnai bersama-sama sampai selesai. Bantu anak menyalurkan kreativitasnya dengan menyediakan berbagai peralatan yang dibutuhkan, mulai dari buku gambar, pensil warna, krayon, dan alat gambar lainnya.
Berapa lama batas aman anak main gadget?
Meskipun Anda boleh membiarkan anak main gadget dengan alasan manfaatnya, Anda tetap perlu memperhatikan batasan-batasannya juga, ya. Ingat, dibalik manfaatnya yang menggiurkan, gadget tetap saja menyimpan dampak negatif yang bisa membuat anak kecanduan gadget.
Jenny Radesky, MD, FAAP, seorang penulis utama Media and Young Minds, menuturkan bahwa orangtua harus tetap aktif mengawasi anak main gadget. Jangan sampai kebiasaan yang satu ini membuat anak tak punya banyak waktu untuk tidur siang, bermain, belajar, atau melatih berbicara di masa pertumbuhannya.
Para pakar kesehatan dan pemerhati kesejahteraan anak merekomendasikan bahwa sebaiknya anak baru boleh main gadget mulai usia 2-5 tahun. Ini bertujuan supaya orangtua dapat berperan penuh untuk melatih tumbuh kembang anak setidaknya sampai usia 2 tahun.
Memasuki usia 2 tahun, barulah Anda boleh mengenalkan anak dengan gadget. Akan tetapi, tetap batasi waktu main gadget maksimal 1 jam per hari. Sebisa mungkin, selalu dampingi anak main gadget dan bantu si kecil memahami apa yang mereka lihat dari layar gawai.
Setelah selesai main gadget, jangan lupa seimbangkan juga dengan berbagai aktivitas di luar rumah yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Misalnya dengan mengajak anak olahraga, membaca buku cerita, mewarnai gambar, dan sebagainya.
Dengan begitu, Anda bisa terus memantau kebiasaan anak main gadget untuk mencegahnya kecanduan gadget. Lebih dari itu, anak tidak melulu duduk diam main gadget sehingga anak terhindar dari risiko obesitas.