RAKYATKU.COM - Malaysia menolak untuk mengizinkan perenang Israel menghadiri kompetisi kualifikasi Paralimpiade Tokyo 2020.
Malaysia adalah salah satu dari sejumlah negara mayoritas Muslim yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Orang yang memiliki paspor Israel akan dilarang memasuki negara itu.
Kota Kuching di negara bagian Sarawak timur akan menampung ratusan perenang dari 70 negara mulai 29 Juli hingga 4 Agustus.
Namun pada hari Kamis, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan akan menolak visa untuk para perenang Israel yang ingin menghadiri pertemuan itu.
“Kami mempertahankan pendirian kami atas larangan tersebut. Jika mereka datang, itu adalah pelanggaran,” katanya, menurut AFP .
“Jika mereka IPC ingin menarik hak Malaysia untuk menjadi tuan rumah kejuaraan, mereka dapat melakukannya,” tambah Mahathir.
Sebagai tanggapan, IPC menyatakan bahwa mereka "kecewa" dengan komentar Mahathir. Namun mereka mengatakan akan "menemukan solusi" untuk masalah itu.
Ini bukan pertama kalinya Malaysia memiliki masalah dengan atlet Israel yang ambil bagian dalam kompetisi di wilayahnya.
Pada tahun 2016, Asosiasi Berlayar Israel menarik atlet dari kompetisi di Malaysia setelah mereka ditolak masuk visa ke negara itu.
Pada 2017, Malaysia memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah Konferensi FIFA ke-67 karena delegasi Israel dijadwalkan untuk berpartisipasi.