Sabtu, 12 Januari 2019 19:09
Mayat satpam PLTU Barru saat dibawa ke RSUD.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,BARRU - Jumat malam (11/1/2019), sekira pukul 22.30 Wita. Jusman (36) berangkat dari rumah. Ia hendak menuju Pelabuhan Garongkong.

 

Ketika melintasi Jalan Merdeka, warga Lingkungan Limpomajang, Kelurahan Sumpang Binangae, Kecamatan Barru itu tiba-tiba silau dengan cahaya merah dari dalam empang. Ia mengira cahaya itu sebuah mustika.

Jusman penasaran. Ia lalu menghubungi rekannya, Kaharuddin untuk mengecek cahaya merah itu. Setelah didekati, ternyata cahaya merah mustika itu merupakan sebuah lampu belakang sepeda motor. 

Namun betapa mengejutkannya ketika melihat ada kaki manusia di samping sepeda motor. Kaki itu merupakan bagian tubuh Musriadi (35) yang telah jadi mayat. Keduanya menemukan Musriadi dalam posisi tengkurap.

 

Jusman dan Kaharuddin panik. Mereka lalu memanggil warga dan menelepon polisi. Kapolres Barru, AKBP Burhaman yang menerima laporan warga kemudian memerintahkan personel.

Polisi dibantu warga lalu mengevakuasi mayat satpam Garda Power Mandiri (PLTU Bawasalo) itu ke mobil ambulance untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Barru.

"Setelah dibawa ke rumah sakit, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kami menduga itu murni sebuah kecelakaan tunggal," jelas AKBP Burhaman.

Mayat korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk dikembumikan.

Diberitakan sebelumnya, bahwa korban Musriadi diduga menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Korban saat itu mengendarai sepeda motor nomor polisi DP 2577 BY.

Hasil olah TKP menunjukkan Musriadi diduga hilang kendali pada saat menikung dari arah Pelabuhan Garongkong menuju selatan, di Jalan Merdeka, Kelurahan Mangempang, Kecamatan Barru.

Warga Lampoko, Kecamatan Balusu itu terjatuh dan terseret sekira 20 meter sebelum akhirnya terjun ke empang di depan gedung PT Conch. Warga menemukan Musriadi dalam kondisi sudah tak bernyawa.


 

TAG

BERITA TERKAIT