RAKYATKU.COM - Sekitar 145 bayi dan balita di Cina timur telah diberikan vaksin polio kedaluwarsa oleh sebuah pusat kesehatan di daerah Jinhu, provinsi Jiangsu. Vaksin itu semestinya tak bisa lagi digunakan sejak 11 Desember lalu.
Kasus ini terungkap pada Senin lalu, ketika seorang pekerja rumah sakit menemukan vaksin yang akan diberikan kepada anak mereka hampir sebulan kedaluwarsa, dikutip dari Thepaper, Minggu (13/1/2019).
Anak-anak yang telah diberikan vaksin kadaluwarsa berkisar dalam usia dari tiga bulan hingga empat tahun, menurut laporan itu.
Laporan itu mengatakan beberapa anak mengalami efek kesehatan yang buruk seperti muntah dan kantuk sejak mereka divaksinasi, seperti yang diberitakan Asia One.
Pihak berwenang Jinhu telah mengundang para ahli provinsi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan untuk semua anak yang terkena dampak pada hari Kamis, kata laporan itu, mengutip kepala propaganda kabupaten.
Tiga pejabat kesehatan masyarakat di kabupaten tersebut telah dihapus dari jabatan mereka dan pekerja pusat kesehatan yang terlibat telah diskors dan ditempatkan di bawah penyelidikan, menurut laporan itu.
Di Cina, vaksin polio adalah bagian dari program imunisasi wajib yang disediakan gratis oleh otoritas pengendalian penyakit. Setiap anak harus divaksinasi empat kali sejak mereka berusia dua bulan hingga mereka berusia empat tahun.
Keyakinan dalam industri vaksinasi negara itu sudah rendah - kasus Jinhu muncul setelah protes nasional atas keselamatan vaksin musim panas lalu yang secara luas dipandang sebagai badai kesehatan masyarakat terburuk di Cina dalam beberapa tahun.
Krisis itu meletus pada Juli, ketika regulator obat melaporkan bahwa Changchun Changsheng Bio-technology, salah satu pembuat vaksin terbesar di negara itu, telah menghasilkan 252.600 vaksin DPT di bawah standar yang diberikan kepada ratusan ribu bayi - beberapa di antaranya berusia tiga bulan.