Kamis, 10 Januari 2019 17:44
NASA/Pixabay
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Siapapun yang pernah berharap untuk melahirkan di luar angkasa, sekarang bisa mewujudkan impiannya.

 

Startup yang berbasis di Belanda, SpaceLife Origin ingin mengirim seorang wanita hamil ke luar angkasa untuk melahirkan bayi ekstraterestrial pertama dalam sejarah, dalam gravitasi nol.

Itu mungkin terdengar seperti ide gila, tapi SpaceLife Origin percaya bahwa kelangsungan hidup jangka panjang kita bergantung padanya.

Perusahaan mengatakan bahwa misi itu bertujuan untuk mempelajari kemungkinan manusia hidup di angkasa atau di planet lain.

 

Egbert Edelbroek, salah satu eksekutif SpaceLife Origin mengatakan bahwa jika manusia bisa mengungkap rahasia kelahiran ruang angkasa, maka kita memiliki peluang untuk bertahan hidup di sana.

Untuk itu, perusahaan berencana untuk menyelenggarakan serangkaian percobaan selama lima tahun ke depan, termasuk kelahiran manusia di ruang angkasa. Itu dijadwalkan akan terlaksana padda 2024.

Edelbroek mengklaim bahwa ia telah bertemu dengan beberapa perusahaan pesawat luar angkasa yang bersedia mengangkut tim hingga 250 mil di atas Bumi, serta orang-orang kaya yang bersedia membiayai percobaan.

Dia juga telah berdiskusi dengan wanita yang bersedia menjadi yang pertama melahirkan di luar angkasa.

Namun, bahkan jika SpaceLife Origin berhasil menemukan sukarelawan, roket komersial, dan uang yang diperlukan untuk mendanai semuanya, misinya masih terlalu berbahaya.

Pertama, membawa wanita hamil ke luar angkasa sebelum dia siap untuk melahirkan terdengar cukup sulit. Belum lagi keselamatan bayi dan persalinan itu sendiri sangat berisiko.

Melahirkan di luar angkasa sebenarnya telah dilakukan sebelumnya, tapi pada hewan.

Pada 1990-an, tikus melahirkan pada misi pesawat ulang-alik AS, dan setiap anak yang dilahirkan kurang berkembang, dan para ilmuwan menyimpulkan bahwa bayi membutuhkan gravitasi.

Tidak adanya gravitasi akan menimbulkan masalah serius, seperti kurangnya bantuan ketika ibu mendorong bayi keluar, kesulitan memberikan epidural yang mematikan rasa sakit, atau cairan tubuh mengambang melalui pesawat sebagai gumpalan.

TAG

BERITA TERKAIT