RAKYATKU.COM, PUNCAK - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Puncak dan Puncak Jaya, Papua, dipimpin seorang yang berpangkat jenderal. Namanya, Jenderal Kelenak Telenggen. Mereka dibagi dalam pasukan kecil yang masing-masing dipimpin Lerymayu Telenggen, Tininggup Telenggen dan Paku Wanimbo.
Itu diungkap Bupati Puncak, Willem Wendik, sebagaimana diposting akun Militand Free West Papua di Facebooknya.
Menurut William, Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya, merupakan daerah yang paling rawan di Papua.
Karenanya, dia berharap seluruh anggota TNI dan Polri yang bertugas di wilayahnya, selalu siap siaga dan tak pernah lengah sedikit pun.
Pasalnya, KKSB yang menyebut Indonesia sebagai kolonial, tidak segan-segan untuk menembak petugas.
Willem bercerita, KKSB yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), di antara Puncak dan Puncak Jaya, pimpinan Jendral Kelenak Telenggen, memiliki anggota sebanyak 300-500 orang.
Mereka dilengkapi dengan persenjataan lengkap siap tempur. Senjata-senjata itu, selain dirampas dari TNI dan Polri, juga diimpor dari luar.
Kemarin, Rabu (9/1/2019), pasukan ini mengadang TNI. Sopir TNI, Praka Subhan Razak tertembak di betis, sementara satu anggota KKSB tewas.