RAKYATKU.COM, JAKARTA - Sejumlah negara siap mengomersialkan jaringan 5G pada 2019 ini. Termasuk Indonesia, tetapi kemungkinan masih khusus kalangan industri.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengatakan pihaknya akan merampungkan kebijakan soal jaringan komunikasi generasi ke-5 atau 5G tahun ini.
"Tahun ini harus sudah keluar kebijakannya, karena kita kan mengikuti standar internasional," kata Rudiantara dikutip Sindonews.com, Kamis (10/1/2019).
Belum ada model bisnis untuk jaringan 5G di Indonesia. Rudiantara mengatakan, ada dua jaringan 5G yang diperuntukkan bagi konsumen dan industri.
Kemungkinan di Indonesia, industri akan lebih dahulu mengadopsi teknologi 5G. "Karena di Indonesia industri itu melihatnya secara bisnis, karena teknologi ini relatif lebih mahal. Kalau mereka mendapatkan efisiensi, industri akan ambil," tuturnya.
Rudiantara telah berkomunikasi dengan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto terkait penggunaan 5G di ranah industri. Namun, penggunaan 5G dinilai masih terlalu mahal untuk consumer.
"Kita kan sekarang 4G speed-nya katakanlah 7mb kalau yang 5G bisa 100-200mb, kan 15 kali kecepatannya. Mau enggak kita bayar 15 kali? Enggak kan? Jadi harus ada perhitungan model bisnis dan itu tergantung economic cost skill," ucapnya.
"Kalau cuman membangun infrastruktur 5G hanya di sedikit tempat akan jadi mahal. Jadi skala ekonomi akan berlaku."