Kamis, 10 Januari 2019 10:45
Mayat salah satu anggota KKSB Papua yang tertembak pada bagian kepala.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, PAPUA - Rabu pagi, 9 Januari 2019. Matahari baru saja naik sepenggalah. Jarum jam ke angka 9 waktu Indonesia timur (WIT). 

 

"Psingg...teng", sebuah peluru mendesing. Memantul di mobil truk Tim Nanggala TNI 10 dan 8, serta 6 anggota Maleo.

Saat itu, anggota TNI baru saja meninggalkan pos Maleo, hendak ke Bandara Sinak, Puncak Jaya, mengambil perlengkapan logistik. Ketika diadang Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua Barat.

Tim gabungan yang dipimpin Lettu Inf Seftuci itu pun berhenti. Sopir, Praka Subhan Razak juga ikut turun. "Psingg...crash". Sebuah peluru menembus betis Praka Subhan.

 

Melihat anggotanya terkena, Lettu Inf Seftuci langsung memerintahkan merangsek maju. Pelan-pelan, mereka berhasil memukul mundur para anggota KKSB. Gerombolan pemberontak yang dipimpin Lerymayu Telenggen itu, kocar-kacir masuk hutan.

Saat Lettu Inf Seftuci melakukan pengejaran, mereka mendapati ada mayat. Otaknya terburai. Mata kirinya hancur. Memakai baju kutang hitam bertuliskan "Supreme". Ada kalung manik di lehernya. Memakai celana bola kuning bergaris merah.

Di nokennya ada bendera Bintang Kejora. Mayat yang diyakini anggota KKSB itu pun diserahkan ke Kepala Distrik Sinak, untuk proses jenazah.

Jenazah diterima Sekdis Sinak disaksikan oleh para kepala kampung dan warga setempat. Warga kemudian menyiapkan perapian, lalu membakar mayat itu di halaman Kantor Distrik Sinak Induk.

Sementara Praka Subhan Razak, diterbangkan ke RSUD Mimika pada pukul 12.00 WIT untuk mendapatkan perawatan. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri Muhammad Aidi mengatakan, kondisi Praka Subhan Razak saat ini stabil.

TAG

BERITA TERKAIT